Pengamat: Gusti Bhre Harus Pertimbangkan Dampaknya Jika Nekat Maju Pilkada Solo
Menurut Rezza Akbar, Gusti Bhre memiliki pekerjaan rumah jika nantinya kukuh untuk maju menjadi calon wali kota pada Pilkada Solo.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
"Tapi di sisi lain Jika ada hal yang terjadi dialamatkan ke Pak Jokowi dan klan politiknya, Gusti Bhre akan kecipratan getah-getah pahit, karena publik menilai naiknya Gusti Bhre ini semua karena kehendak Pak Jokowi dan klan politiknya, itu yang akan ditakutkan keluarga Mangkunegaran," imbuhnya.
Rezza Akbar tak menampik, dukungan termasuk penolakan dalam konstestasi pemilu adalah hal biasa. Terpenting adalah, Gusti Bhre harus menyadari dan menimbang resiko-resiko yang mungkin muncul di kemudian hari sebagai dampak dari keputusannya.
Pun juga pernah terjadi saat penolakan Gusti Bhre hendak ditahbiskan sebagai Mangkunegara X meski tak masif, dikatakan Rezza Akbar sebagai fenomena sosiologi sama seperti isu pencalonannya dalam Pilkada Solo.
Bursa Calon Wali Kota
Bursa nama bakal calon wali kota Solo menjadi sorotan belakangan jelang Pilkada Kota Solo yang digelar November 2024 mendatang.
Beberapa nama muncul berdasarkan hasil survei elektabilitas, satu di antaranya hasil survei dari JARCOMM (Jejaring Analytics, Research and Communication Consulting).
JARCOMM merilis nama-nama pilihan teratas berpotensi memimpin Solo, mulai dari KGPAA Mangkunegara X (Gusti Bhre), Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, hingga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Jarcomm merilis hasil survei elektabilitas Calon Wali Kota Solo menjelang lima bulan pelaksaan Pilkada Solo 2024.
Survei yang dilaksanakan pada 27 Juni sampai 2 Juli 2024 itu menyasar pemilih pemula atau Gen Z hingga Millenial antara umur 17 hingga 40 tahun.
Hasilnya, Gusti Bhre menempati urutan pertama, disusul Teguh Prakosa berada di urutan kedua.
Kemudian disusul nama Kaesang Pangarep di urutan ketiga yang masing-masing selisih margin berdekatan.
"Di kalangan anak-anak muda atau kalangan Gen Z dan Millenial, Gusti Bhre menjadi pilihan pertama, kemudian disusul Pak Teguh, lalu selanjutnya Kaesang Pangarep," ungkap Manajer Eksekutif Jarcomm, Yuhan Perdana, Jumat (5/7/2024).
Perdana melanjutkan, pada simulasi 8 nama calon wali kota, Gusti Bhre menduduki posisi teratas dengan perolehan 31,8 persen, disusul Teguh Prakosa 27,0 persen.
Sementara Kaesang Pangarep di posisi tiga sebesar 23,4 persen.
Lalu Sekar Tandjung Ketua Golkar Solo sebesar 4,2 persen dan Ferry Indrianto yang merupakan Ketua Kadin Solo, sebesar 3,9 persen.