Golkar Bantah Usung Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara Karena Alasan Menantu Jokowi
Ace mengatakan Golkar mendukung Bobby bukan karena menantu Presiden Jokowi. Sebab, Golkar melihat kapasitas Bobby.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang mempertanyakan Bobby Nasution yang banyak didukung partai politik (parpol) karena pengaruh presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai pro kontra. Salah satunya dari Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadizly.
Ace mengatakan alasan Golkar mendukung Bobby bukanlah karena yang bersangkutan merupakan menantu Presiden Jokowi. Sebab, Golkar melihat kapasitas Bobby saat memimpin jadi Wali Kota Medan.
"Mas Bobby jelas beliau pernah menjadi, saat ini juga menjabat sebagai Walikota Medan. Tentu kapasitas beliau sebagai kepala daerah, bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat Maka sangat tidak tepat jika pihak yang mempertanyakan soal kapaitasnya mas Bobby," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Bobby Nasution Lebih Laku Ketimbang Eddy Rahmayadi usai Didukung 7 Parpol, Apa Penyebabnya?
Karena itu, Ace membantah ada pengaruh Jokowi mengenai banyaknya dukungan parpol kepada Bobby. Dia pun menilai Bobby layak memimpin Sumatera Utara.
"Saya kira dengan melihat kinerja beliau sebagai Wali Kota Medan, tentu kita bisa menilai gitu ya sejauh mana kinerja beliau dan kapasitas beliau. Yang memiliki kelayakan untuk jadi cagub di Sumut," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution sudah mengantongi dukungan untuk maju di Pilkada Sumut 2024 oleh beberapa partai politik.
Adapun beberapa partai yang dimaksud yakni, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKB, NasDem, PAN dan NasDem.
Ketua DPP PDI-Perjuangan Djarot Saiful Hidayat merespons soal banyaknya dukungan partai politik (parpol) untuk kader Partai Gerindra Bobby Nasution maju di Pilkada Sumatera Utara.
Diketahui, sejauh ini sudah ada sekitar 7 partai politik yang menyatakan bakal mendukung Walikota Medan itu maju di Pilkada Sumut 2024.
Baca juga: PPP Akui Sudah Jajaki Komunikasi dengan Bobby Nasution, Tapi Belum Putuskan Beri Dukungan
Terkait dengan hal itu, Djarot mempertanyakan soal ada atau tidaknya pengaruh dari sang mertua yakni Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap masuknya dukungan parpol-parpol itu kepada Bobby.
"Pilkada Sumut ya, untuk mas Bobby sudah dapat (dukungan sebanyak itu), itu karena mas Bobby nya atau karena mertuanya? Itu pertanyaannya. Jadi pertanyaannya itu," kata Djarot saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (9/7/2024).
Djarot juga menyatakan, banyaknya dukungan terhadap menantu dari Presiden Jokowi itu juga belum tentu ada pengaruhnya terhadap kemenangan.
Pasalnya dalam konsepnya Pilkada merupakan kehendak rakyat sehingga seluruhnya diserahkan kepada keinginan dari rakyat.
"Jadi belum tentu juga, pendukung partai yg banyak gitu, raksasa, gemuk gitu ya, superkoalisi, kek atau super apa ya, gemuk banget gitu ya itu blm tentu juga (menang). Karena yang menentukan kan rakyat juga," kata dia.
Atas hal itu, Djarot enggan berbicara banyak terkait arah dukungan dari para partai politik kepada Bobby.
Baca juga: Ahmad Syaikhu Klarifikasi PKS Usung Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024
Dirinya justru mempertanyakan soal ada atau tidaknya kapasitas dari Bobby sebagai sosok yang akan diusung.
"Ya, jadi itu aja pertanyaan saya. Itu betul-betul karena faktor kapasitas dari mas Bobby, atau karena faktor pengaruh dari mertuanya?" ujar Djarot.
Perihal dengan arah dukungan PDI-Perjuangan di Pilkada Sumut, Djarot belum dapat memastikan lebih jauh.
Pasalnya, PDI-Perjuangan sudah memilki kans tersendiri untuk mendorong sosoknya di Pilkada Sumut meski harus mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya.
"Ya kita lihat saja, kita lihat saja nanti. Artinya apa, di Sumatra Utara, PDI perjuangan ini relatif aman ya, artinya bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tetap membuka komunikasi dengan partai partai yang belum bergabung ke sana (koalisi pendukung Bobby)," tandas dia.