Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sindir dan Ragukan Kemampuan Jusuf Hamka Sebagai Cawagub, Politisi PKS: Dia Malu-malu tapi Mau

Politisi PKS mengaku meragukan kemampuan Jusuf Hamka yang menurutnya, belum memiliki pengalaman sebagai pejabat publik.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sindir dan Ragukan Kemampuan Jusuf Hamka Sebagai Cawagub, Politisi PKS: Dia Malu-malu tapi Mau
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Jusuf Hamka saat ditemui awak media di Kantor PT Citra Marga Nusaphala Persada (CNMP) di Jakarta Utara, Kamis (15/6/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana Golkar menduetkan kadernya, Jusuf Hamka sebagai Bacawagub dari Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta 2024 mendapat respons dari politisi PKS.

Sektetaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik Zoelkifli (MTZ) pada Selasa (16/7/2024), menyindir Jusuf Hamka yang menurutnya malu-malu tapi mau.

“Menarik ya Jusuf Hamka malu-malu tapi mau. Awalnya dia terkejut bahwa dia dicalonkan menjadi Wagub DKI Jakarta mendampingi Kaesang, tapi kemudian ternyata di akhir dia menyatakan setuju, mau punya rencana-rencana,” katanya.




Lebih jauh, MTZ juga mengaku meragukan kemampuan Jusuf Hamka yang menurutnya, belum memiliki pengalaman sebagai pejabat publik.

Ia menilai, sosok yang dikenal dengan sebutan Babah Alun adalah pengusaha tol yang ada di Indonesia. Bukan politisi apalagi pejabat publik.

“Beliau kan belum punya pengalaman untuk menjadi pejabat publik apalagi yang menangani sebuah kota, dia kan pengusaha,” tuturnya.

Bahkan, kata MTZ, gagasan yang disampaikan Babah Alun terkait pelayanan pendidikan, kesehatan dan transportasi gratis di Jakarta sebetulnya sudah dieksekusi sebagian oleh Pemprov DKI Jakarta saat ini.

BERITA TERKAIT

Masyarakat bisa mengenyam pendidikan gratis di sekolah negeri milik Pemda DKI, berobat gratis di puskesmas dan RSUD memakai BPJS dan sebagainya.

“Jadi sudah dilakukan gubernur-gubernur sebelumnya. Kalau sekolah sd negeri di Jakarta kan gratis. Transportasi, JakLingko itu gratis. Kemudian, transjakarta itu kan mudah, belum dinaikin (tarifnya) cuma Rp 3500 per orang., kemudian bidang kesehatan kita juga punya BPJS,” ucap anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.

Dibanding hanya memaparkan gagasan di ruang publik, MTZ meminta sebaiknya visi-misi Babah Alun diadu dengan kandidat lain memang benar dia bakal bertarung.

Apalagi dia juga menyoroti soal pernyataan Babah Alun yang dinilai terlalu berlebihan terkait anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.

“Dikatakan juga APBD DKI Rp 96 triliun, itu bukan Rp 96 triliun yang terakhir, tapi Rp 83. Memang terkesan Pak Jusuf Hamka ini menggampangkan, tapi saya kira oke, sah-sah saja kalau memang mau membuat cita-cita atau rencana kalau menjadi Gubernur/Wakil Gubernur untuk Jakarta,” jelasnya.

“Tapi sebaiknya nanti pakai data dan fakta yang benar, supaya nanti bisa dibandingkan, nanti warga bisa melihat siapa yang punya gagasan yang bagus dan menapak,” lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan fakta baru mengenai kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Menko Perekonomian RI itu mengusulkan bos jalan tol sekaligus kader Golkar, Jusuf Hamka menjadi Bacawagub pendamping dari Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024.

Keputusan itu diambil seusai Airlangga melakukan pertemuan dengan Kaesang yang juga Ketum PSI itu di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (11/7/2024).

“Untuk mendukung tadi Mas Kaesang seandainya beliau memilih Jakarta saya siapkan kader Golkar yang udah malang melintang di infrastruktur yaitu Babah Alun," kata Airlangga dalam konferensi pers seusai bertemu Kaesang.

Pengamat: Sulit Kalahkan Anies

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Nasional (UNAS) Jakarta Selamat Ginting menilai Partai Golkar memunculkan sosok Jusuf Hamka tak realistis.

Sebab, pesaingnya cukup berat yaitu petahana Anies Baswedan.

"Jadi menarik. Menurut saya, usulan Golkar tentunya bukan persoalan pragmatis. Tetapi, Golkar juga melihat kondisi bahwa Jakarta ini sulit mengalahkan Anies Baswedan,” kata Ginting, Senin (15/7/2024).

Ginting berujar bahwa Golkar legowo, sehingga menyodorkan sosok kadernya sebagai pendamping Kaesang jika mereka serius ingin mengikuti Pilkada Jakarta 2024.

Mengingat, sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga saat ini, belum menentukan sosok untuk bersaing di Pilkada DKI Jakarta. 

"Sehingga dia mau menurunkan posisi. Ya sudah, Golkar mau saja. Asalkan cawagubnya adalah kader Golkar, Jusuf Hamka." 

"Jadi, ini menarik antara koalisi Indonesia Maju ini sampai sekarang persoalan kandidasinya belum selesai," ujar Ginting.

Sebelumnya, Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta Basri Baco menyebut, duet Kaesang- Jusuf Hamka ini bakal menjadi kuda hitam di Pilkada Jakarta 2024.

Menurut Baco, penilaian itu berdasarkan hasil survei internal Partai Golkar yang menyebut sebagian warga Jakarta ingin sosok pemimpin baru.

"Kaesang-Jusuf Hamka bisa menjadi pasangan kuda hitam di Jakarta yang menurut hasil survei internal kita, sebanyak 5,7 persen rakyat Jakarta menginginkan pemimpin baru, bukan yang pernah memimpin Jakarta,” ucapnya, Senin (15/7/2024) dikutip dari TribunJakarta.com. 

Meski tak punya banyak pengalaman di dunia politik, namun Baco yakin Jusuf Hamka merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

"Jusuf Hamka kita kenal sebagai raja jalan tol, seorang mualaf, dan sudah selesai dengan hidupnya. Jadi, dia hanya akan fokus untuk pengabdian kepada rakyat Jakarta,” ujarnya.

Terlebih, kata Baco, selama ini pria yang akrab disapa Babah Alun itu punya segudang pengalaman di bidang infrastruktur pembangunan.

Sumber: Warta Kota

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas