Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP dan Gerindra Diprediksi akan Bersatu Demi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Bakal Usung Ahok?

PDIP dan Gerindra diprediksi bersatu demi lawan Anies di Pilkada Jakarta, bakal usung Ahok?

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Sri Juliati
zoom-in PDIP dan Gerindra Diprediksi akan Bersatu Demi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Bakal Usung Ahok?
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami - YouTube/Panggil Saya BTP
Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. Pengamat memprediksi PDIP berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk lawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik Ray Rangkuti memprediksi PDIP dan Partai Gerindra bakal bersatu di Pilkada Jakarta 2024.

Menurut Ray, bersatunya PDIP dan Gerindra akan menjadi upaya untuk melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta mendatang.

Ia menilai, PDIP dan Gerindra tak akan rela apabila Anies melawan kotak kosong dalam perhelatan lima tahunan itu.

"Yang sudah pasti sekarang itu Anies, pertanyaannya sekarang apakah dibiarkan sendiri (Anies) melawan kotak kosong, saya kira tidak," ucap Ray, dikutip dari Wartakotalive.com, Minggu (21/7/2024).

Ray mengatakan, PDIP menjadi pihak yang paling menentukan di Pilkada Jakarta.

Ia melihat, hanya PDIP yang dapat mendorong calon alternatif selain Anies.

Terkait hal itu, Ray menyinggung sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Berita Rekomendasi

Ray melihat Ahok akan menjadi lawan sepadan bagi Anies di Pilkada Jakarta.

Terlebih, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Ahok hanya berbeda tipis di bawah Anies.

"Kalau mau siapa? Yang paling terbuka itu adalah Ahok. Karena Ahok yang paling tinggi elektabilitasnya di lingkaran PDIP," kata Ray.

"Pertanyaannya apakah ada partai lainnya yang akan mendukung? Saya kira Gerindra masih mungkin merapat ke PDIP," lanjutnya.

Baca juga: Soal Peluang Tanding Ulang dengan Ahok pada Pilkada Jakarta, Ini Tanggapan Anies

Apabila koalisi itu terwujud, Gerindra akan menjadi pihak paling diuntungkan.

Sebab, Gerindra bisa mengajukan kadernya menjadi calon wakil gubernur (cawagub) mendampingi Ahok.

"Maka dengan situasi seperti sekarang, saya melihatnya tidak tertutup kemungkinan akan terjadi koalisi PDIP dengan Gerindra di Pilkada Jakarta," kata Ray.

"Hanya dua partai ini sudah cukup untuk ikut berkontestasi. Kalau ini diumumkan bisa jadi partai-partai lain bisa merapat."

PDIP: Ahok Sulit Ditandingi Anies

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah sesumbar bahwa Ahok akan sulit dikalahkan Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Pernyataan itu disampaikan Said merespons PKB yang menyatakan Ahok bakal sulit diusung partai politik di Jakarta.

"Wajar-wajar saja klaim PKB seperti itu, karena memang Anies diusung oleh PKB. Kan kalau saya ngomong soal Ahok, bagi saya Ahok juga sulit ditandingi oleh Anies," kata Said saat dihubungi, Jumat (19/7/2024).

Kendati demikian, Said memaklumi pernyataan pihak PKB yang telah menyatakan akan mengusung Anies.

Said meminta semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada PDIP untuk menggalang dukungan untuk Ahok.

Dia menjelaskan, kepastian mengenai Ahok akan diusung belum ada pembicaraan di tingkatkan DPP PDIP.

"Di tingkat DPP belum, karena kan selalu partai di setiap pengambilan keputusan mekanismenya rapat DPP dari tingkat 2, tingkat 1, itu ditentukan oleh DPP. Bahwa aspirasi semua dari bawah pasti," ungkap Said.

Baca juga: Respons PDIP, PKS, hingga NasDem soal Peluang Rematch Anies vs. Ahok pada Pilkada Jakarta

Ahok Anggap Menarik Rematch dengan Anies

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Perekonomian PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bicara peluang terjadinya rematch dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Ahok menilai akan menarik apabila rematch melawan Anies kembali terjadi di Pilkada Jakarta kali ini.

Kendati demikian, Ahok mengatakan peluang rematch tersebut cukup sulit untuk terwujud.

Mengingat saat ini, PDIP tidak dapat mengusung calon gubernur (cagub) Jakarta tanpa berkoalisi dengan partai lain.

Hal itu diungkap Ahok dalam acara ROSI Kompas TV, Kamis (18/7/2024).

"Justru kalau bisa, bisa rematch dengan Pak Anies lebih menarik supaya mengukur sampai di mana bangsa ini setelah naik levelnya menuju Bhinneka Tunggal Ika," ujar Ahok.

Eks Komisaris Utama PT Pertamina itu meyakini, perpecahan serupa tidak akan kembali terjadi apabila dirinya melawan Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Ahok menilai, masyarakat saat ini sudah berubah dan berpikiran lebih maju.

"Maksud saya kalau Anda mengatakan bahwa ini takut ribut. Kalau takut ribut paling cocok ya rematch dong, untuk mengukut supaya apel dengan buah apel bandingnya," kata Ahok.

"Bukan soal pede enggak pede, tapi demi bangsa ini menilai, kalau bisa ikut menarik menurut saya."

"Untuk mengukur apakah terjadi lagi demo besar, terjadi lagi pasang tulisan di mana-mana," sambungnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Pengamat Prediksi PDIP dan Gerindra Koalisi di Pilkada Jakarta, Cegah Anies Lawan Kotak Kosong

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Fersianus Waku, Wartakotalive.com/Valentino Verry)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas