Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada 'Prabowo Effect' dan 'Honeymoon Period', Gerindra Diprediksi Bisa Menang Banyak di Pilkada 2024

Adi menganalisa "Prabowo effect" akan berpengaruh signifikan terhadap preferensi politik para pemilih di Pilkada Seluruh Indonesia.

Penulis: willy Widianto
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ada 'Prabowo Effect' dan 'Honeymoon Period', Gerindra Diprediksi Bisa Menang Banyak di Pilkada 2024
Istimewa
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno dalam diskusi daring bertajuk Nasdem masih bersama Presiden Jokowi, Kamis (20/10/2022). 

Adi Prayitno juga menyoroti Pilgub di Papua Selatan dimana kader organik Partai Gerindra Otniel Hindom kemungkinan dipinang menjadi Cawagub dari Yusak Yaluwo, mantan Bupati Boven Digoel dua periode. Koalisi Golkar-Gerindra ini diprediksi akan menghadapi Romanus Mbara (Nasdem dan PAN) serta Apolo Safanjo yang merupakan Pj Gubernur Papua Selatan (PDIP dan PKS).

"Kalau menurut hitung-hitungan politik, rasa-rasanya koalisi Golkar-Gerindra di Papua Selatan ini akan menang kompetisi," kata Adi.

Masih di Papua Selatan, tepatnya di Pilkada Kabupaten Merauke kabarnya Calon Bupati Yosep Bladib Gebze akan masuk menjadi kader Gerindra. Yosep ini masih kerabat dari John Gluba Gebze yang berdarah asli Suku Marind dan merupakan sahabat karib dan loyalis Prabowo Subianto. Saat kampanye Pilpres 2019 di Kabupaten Merauke Prabowo Subianto melepas baju yang dikenakannya dan diberikan ke John Gluba Gebze, jejak digital menunjukkan keakraban mereka.




Tantangan Papua Pegunungan

Secara khusus Adi menyoroti dinamika politik di Pilgub Papua Pegunungan. Menurutnya, tantangan Gerindra sebenarnya ada di sini. Menurut analisanya, poros politik di Papua Pegunungan mengerucut ke dua poros yaitu John Tabo versus Befa Yigibalom.

John Tabo berpasangan dengan Ones Pahabol sudah mengantongi rekomendasi dari Golkar dan Demokrat, sedangkan Befa Yigibalom sudah mengantongi rekomendasi dari Nasdem dan Perindo. Pintarnya Befa dia berusaha menggaet kader Gerindra menjadi calon wakil yaitu Natan Pahabol dalam rangka meraih Prabowo Effect.

Namun penunjukan Natan Pahabol sebagai Cawagub Befa Yigibalom sepertinya akan menemui jalan terjal. Hal ini karena adanya penolakan dari kader partai Gerindra sendiri, termasuk elit dan beberapa struktur di Kabupaten akibat residu konflik persaingan Pilpres 2024 yang sangat keras masih membekas.

BERITA TERKAIT

"Kader Gerindra tampaknya lebih happy partainya bergabung dengan pengusung John Tabo," kata Adi.

Hal ini sangat beralasan mengingat John Tabo lah yang berjuang keras sebagai Ketua TKD memenangkan Prabowo-Gibran, sedangkan Befa berada di kubu 01 sebagai tim Anies-Muhaimin dan terlibat persaingan keras di lapangan.

Untuk diketahui, Pemilu di Papua Pegunungan banyak yang menggunakan sistem noken dan terdapat potensi konflik horizontal. Dinamika ini perlu dicermati secara serius oleh DPP Partai Gerindra agar dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Adi Prayitno menegaskan, bacaan politiknya ini berdasarkan analisa dan informasi politik terkini dan masih mungkin bergerak dinamis.

"Jangan lupa, politik Indonesia selalu memunculkan kejutan-kejutan di menit akhir," demikian Adi Prayitno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas