Ahok Tak Maju Pilgub Untungkan RK, Indikator: Dapat Limpahan Suara, Selisih dengan Anies Jadi Tipis
Jika Pilkada Jakarta hanya mempertemukan Anies melawan Ridwan Kamil, basis pendukung Ahok kemungkinan besar akan mengalir ke Kang Emil.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Ridwan Kamil yang tidak terlalu bagus di Jakarta disebut bakal mendapat "durian runtuh" jika Ahok pada akhirnya tidak maju di Pilgub mendatang.
Hal ini mengemuka saat Indikator merilis hasil survei terbaru mereka bertajuk 'siapa unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya "Kuda Hitam"' pada Kamis (25/7/2024).
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam temuan mereka, ada tiga nama potensial berlaga di Jakarta yakni Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ridwan Kamil.
Dalam simulasi tiga nama, Anies unggul dari Ahok dan RK. Elektabilitas Anies 43,8 persen, Ahok 32,1 persen dan RK 18,9 persen.
"Jadi kalau dibaca, Anies ini nomor satu jelas meski tidak sampai 50 persen. Kalau sendirian 42-43 persen, nomor dua Ahok 32-33 persen, dan nomor tiga Ridwan Kamil 18-19 persen. Itu kalau kita membaca permukaan," kata Burhanuddin.
Meski RK berada di urutan ketiga, ia menilai mantan Gubernur Jabar itu juga masih memiliki peluang, karena mempunyai kekuatan untuk menarik basis dukungan dari paslon lain.
"RK punya potensi calon inklusif karena bisa menarik pendukung lain. Bahwa benar elektabilitasnya masih struggling, tapi di Jakarta bukan berarti tanpa peluang. Contoh kalau Ahok enggak maju, itu RK langsung dapat durian runtuh, selisih dengan Anies berdasarkan data jadi tipis," ucap dia.
Oleh karena itu, menurut Burhanuddin, Ridwan Kamil akan menjadi penantang terberat bagi Anies Baswedan jika turut berkontestasi pada Pilkada Jakarta 2024, daripada Ahok.
Hal itu terungkap dalam survei Indikator Politik Indonesia terhadap ratusan orang mengenai sosok yang dinilai paling kompeten untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.
Jika Pilkada Jakarta hanya mempertemukan Anies melawan Ridwan Kamil, basis pendukung Ahok kemungkinan besar akan mengalir ke Kang Emil, demikian sapaan akrab Ridwan Kamil.
“Kalau Ahok tidak masuk dalam simulasi dan kita asumsikan Pilkada Jakarta itu Anies versus Ridwan Kamil, maka pemilih Ahok cenderung lari ke Ridwan Kamil,” tutur dia.
Perpindahan suara dari basis pendukung Ahok, kata Burhanuddin, bisa mendongkrak nama Ridwan Kamil belasan persen.
Jika bertanding melawan Anies dan Ahok, suara Ridwan Kamil diprediksi tak sampai 20 persen. Sementara, jika dipertemukan dengan Anies saja, suara Emil berpotensi langsung melonjak.
“Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ridwan Kamil 18,9 persen, Ahok 32,1 persen, dan Anies 43,8 persen. Tapi, jika simulasi dua nama saja, elektabilitas Ridwan Kamil tembus 38,8 persen dan Anies 50,1 persen,” ucap dia.