Unggul di Survei, Anies Baswedan Disebut Miliki 3 Variabel Keuntungan Bertarung di Pilgub Jakarta
Menurut Herry, survei Pilkada Jakarta 2024 hanya bisa dijadikan sebagai evaluasi bukan hasil akhir maka diperlukan upaya yang optimal dari setiap kand
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Anies Baswedan mencuat dalam hasil survei Indikator Politik yang dirilis baru-baru ini.
Elektabilitas Anies mengungguli tokoh-tokoh lain, termasuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ataupun Ridwan Kamil
Pengamat Politik Herry Mendrofa menyoroti hasil survei Pilkada Jakarta 2024, termasuk yang Indikator Politik memperlihatkan Anies Baswedan masih unggul dari semua kandidat.
"Saya kira ini baru awal saja karena terlalu dini menyebut figur tertentu unggul dari semuanya. Ada kerja-kerja politik yang mesti dioptimalkan misalnya variabel tren atau isu utama di publik yang bisa mempengaruhi preferensi kedepannya," ucap Herry Mendrofa, Jumat (26/7/2024).
Menurut Herry, survei Pilkada Jakarta 2024 hanya bisa dijadikan sebagai evaluasi bukan hasil akhir maka diperlukan upaya yang optimal dari setiap kandidat.
"Survei itu potret umum karena metodenya sampling artinya proses representatifnya begitu umum sedangkan pemilih Jakarta karakternya kritis dan melek soal perkembangan apapun maka treatmentnya berbeda, semuanya kembali kepada pemilih bagaimana kemudian setiap figur meyakinkan untuk layak dipilih. Eloknya dijadikan evaluasi saja bukan hasil akhir," tuturnya.
Lebih lanjut, Herry tak memungkiri bahwa Anies Baswedan saat ini masih diunggulkan di Pilkada Jakarta 2024.
"Anies saya rasa masih unggul kenapa karena pertama petahana ya, kedua pernah menjadi capres dan ketiga bisa dipersepsikan sebagai representasi yang berasal bukan dari rezim. Variabel-variabel inilah yang menguntungkan Anies," katanya.
Sementara itu berdasarkan konfigurasi politik di Pilkada Jakarta 2024.
Dia menyebut bahwa nasionalis-religius masih menjadi format pilihan rasional bagi pemilih di Pilkada Jakarta 2024.
"Polarisasi politik di Pilgub Jakarta dinamis tapi tidak alot seperti Pilkada 2017, rasionalnya hari ini pasangan nasionalis-religius masih dianggap ideal maka ini menjadi catatan khusus bagi parpol jika ingin memenangkan kontestasi," ujar Herry.
Sohibul Iman Belum Bisa Menambah Elektabilitas Anies
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Sohibul Iman belum bisa menambah elektabilitas Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Burhanuddin, hal tersebut terpotret dalam survei simulasi tiga pasangan calon yang akan berlaga.