Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi Masuk Top of Mind Nama Cagub di Pilgub NTT, Ini Nama Lainnya
Berdasarkan survei Petrus Kamlasi berada di peringkat empat sebagai calon gubernur NTT yang dipilih apabila Pilkada 2024 dilaksanakan hari ini
Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Meskipun sebagai pendatang baru, Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi (SPK) disebut-sebut akan menjadi kuda hitam pada Pilkada Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024.
Bahkan, nama Brigjen Simon Petrus Kamlasi masuk dalam lima besar top of mind dari hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting terkait elektabilitas pilihan kepala daerah calon gubernur NTT.
Nama Brigjen Simon Petrus Kamlasi atau yang akrab disapa SPK ini berada di peringkat empat sebagai calon gubernur NTT yang dipilih masyarakat apabila Pilkada 2024 dilaksanakan hari ini, dengan Raihan 4,0 persen suara.
Posisi SPK berada di bawah Emanuel Melkiades Laka Lena yang meriah 4,9 persen suara.
Sementara, peringkat teratas dan kedua ditempati masing-masing oleh Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dengan Raihan 6,7 persen suara, diikuti oleh mantan Gubernur NTT periode 2018-2023, Viktor Bungtilu Laiskodat dengan Raihan 5,9 persen suara.
Dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting, SPK juga berada di posisi keempat dari delapan pilihan kepala daerah calon gubernur NTT apabila pilkada dilaksanakan hari ini.
Survei SMRC tersebut dilakukan pada 12-19 Juli 2024.
Baca juga: Jelang Kunjungan Paus ke Timor Leste, Menteri Agama Imbau Umat Katolik di NTT Jaga Ketertiban
SPK dipilih oleh masyarakat NTT dengan Raihan 7,1 persen suara, berada di bawah Ansy Lema yang meraih 15,9 persen. Sementara, posisi teratas ada nama Viktor Bungtilu Laiskodat dengan 23,5 persen disusul Emanuel Melkiades Laka Lena.
Saiful Mujani Research and Consulting juga melakukan survei terkait dukungan mantan gubernur NTT sebelumnya, yakni Viktor Bungtilu Laiskodat terhadap calon yang akan bertarung di Pilkada 2024.
Dari hasil survei itu, tiga calon gubernur NTT mendapat pilihan terbanyak dari masyarakat, pertama Ahmad Yohan dengan 12,2 suara, Simon Petrus Kamlasi 9,7 persen suara dan Adrianus Garu 9,6 persen suara.
Saiful Mujani Research and Consulting, juga merilis elektabilias calon berdasarkan pengaruh mantan gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL).
Dari hasil survei itu terdapat tiga calon dengan elektabilitas tertinggi. Mereka, adalah Emanuel Melkiades Laka dengan 33,6 persen dan naik menjadi 34,9 persen setelah mendapat dukungan dari VBL.
Selanjutnya Yohanis Fransiskus Lema dengan elektabilitas 26,5 persen. Namun, yang terjadi pada Yohanis, elektabilitas dia menurun menjadi 21,4 persen ketika mendapat dukungan dari VBL.
Sementara, elektabilitas calon gubernur SPK meningkat dari 13,2 persen menjadi 19,2 persen.
“Jika VBL secara terbuka mendukung Simon (SPK), elektabilitas Simin naik dari 13,2 persen jadi 19,2 persen,” demikian keterangan yang tertulis dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting.
Dalam melakukan survei calon gubernur NTT pada Pilkada 2024 ini, Saiful Mujani Research and Consulting menggunakan empat metodologi.
Pertama populasi survei berdasarkan masyarakat NTT berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga RT. Kedua, jumlah sampel yang diambil sebanyak 810 orang dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional.
Ketiga, responden terpilih diwawancari secara tatap muka, dan keempat quality control terhadap wawancara yang dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel.
Sebelumnya, Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi terus melakukan sosialisasi, salah satunya dengan menyambangi masyarakat NTT yang tinggal di Semarang, Jawa Tengah pada Minggu, 28 Juli 2024.
Dalam kunjungan ke Semarang, jenderal bintang satu ini mengajak keluarga besarnya dan masyarakat NTT di perantauan untuk mendukung niatannya maju sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada 2024.
Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi menuturkan, kunjungannya ke Semarang ini tidak lain untuk sosialisasi dan meminta restu dari masyarakat NTT yang tinggal di ibukota Jawa Tengah itu.
"Saya ke sini untuk sosialisasi, artinya saya minta restu bahwa saya akan ikut dalam kontestasi pemilihan Gubernur NTT," ujar jenderal yang akrab di sapa SPK ini di sela-sela acara Dialog bersama warga NTT di Kafe Seven, Semarang.
SPK, merupakan putra kelahiran Kota Soe, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 14 April 1975.
Ia menempuh pendidikan SD dan SMP di kampung halamannya Kota Soe, Timor Tengah Selatan, NTT.
Lulus SMP Simon bergabung ke SMA Taruna Nusantara Magelang sekaligus menjadi angkatan pertama.
Lulus dari SMA, Simon kemudian melanjutkan pendidikan militernya di Akademi Militer (AKMIL) Magelang dan lulus pada tahun 1996.
Saat ini, SPK menjabat sebagai Perwira Staf Ahli (Pa Sahli) Tingkat II KSAD Bidang Lingkungan Hidup.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Korem 161 Wira Sakti, Kodam IX/Udayana.
Dengan kenaikan jabatan menjadi Pa Sahli Tingkat II KSAD Bidang Lingkungan Hidup, Simon mendapat promosi kenaikan pangkat menjadi bintang satu.
Sudah urus surat pengunduran diri
SPK sendiri maju sebagai calon gubenur NTT lewat Partai NasDem, yang menurut dia partai besutan Surya Paloh itu telah mengeluarkan rekomendasi untuk dirinya.
"Saya sedang proses mundur ini, jadi ketika penetapan KPU nanti saya sudah mundur. Surat pengunduran diri saya sudah berproses dan sudah diterima oleh pimpinan,” kata Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi, Jumat (19/7/2024) petang.
Simon yang merupakan Jenderal TNI pertama asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT. Ia mengaku rela meninggalkan bintang di pundaknya karena ingin mengabdi untuk Provinsi NTT.
Baginya, selama 28 tahun mengabdi di TNI, dia sudah membuktikan bahwa hanya di lingkup TNI pun bisa berkarya untuk NTT, apalagi jika memimpin NTT, maka akan memiliki kesempatan yang jauh lebih luas untuk berkarya.
"Jadi Kabupaten TTS menciptakan satu bintang, tapi Gubernur NTT nanti akan menciptakan bintang-bintang," kata Simon.