Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NasDem Bisa Batal Dukung Anies di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tak Ada yang Gratis di Politik

Pengamat politik Ujang Komarudin mengomentari pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut NasDem bisa saja batal dukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in NasDem Bisa Batal Dukung Anies di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tak Ada yang Gratis di Politik
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anies Baswedan saat dideklarasikan Partai NasDem sebagai calon presiden, 3 Oktober 2022 lalu. NasDem kini kembali mengusung Anies untuk Pilkada Jakarta 2024. Pengamat politik Ujang Komarudin mengomentari pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut NasDem bisa saja batal dukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. 

"Kenapa? Ya, semuanya memang masih dinamis, semua apa pun bisa terjadi, ya, dalam politik di detik-detik akhir bisa mencalonkan bisa juga tidak."

"Dan itu adalah sebenarnya format umum dalam konteks koalisi di Indonesia. Semua tidak ada yang pasti dalam konteks sebelum didaftarkan di KPU nanti di 27 hingga 29 Agustus (2024)," paparnya.

Mengenai dukungan yang tidak gratis, Ujang menyebut ada kalkulasi yang dibangun oleh NasDem dalam dukungannya kepada Anies Baswedan.




NasDem tentu menghitung kompensasi apa yang akan mereka peroleh.

Hal serupa, menurut Ujang, dilakukan juga oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menawarkan Sohibul Iman sebagai calon wakil gubernur untuk mendampingi Anies.

Begitu pula dengan PDI Perjuangan (PDIP) yang saat ini sedang menimbang-nimbang apakah akan mendukung Anies atau tidak di Jakarta.

"Ada kalkulasi yang tentu rasional yang dibangun oleh NasDem, kalau menang mungkin potensi menangnya tinggi. Tetapi kan apa kira-kira yang akan didapatkan oleh Partai NasDem? Sama juga seperti PKS ketika mengusung Anies kan menawarkan calon wakil gubernurnya Sohibul Iman."

BERITA TERKAIT

"Lalu PDIP pun pasti akan sama, kalau mendukung Anies kira-kira siapa calon wakil gubernurnya? Apakah dari PDIP atau seperti apa? Oleh karena itu, saya melihat semuanya pasti ada kalkulasi-kalkulasi politik yang rasional dan tentu ada kompensasi-kompensasi atau power sharing, ya, dalam konteks Pilkada DKJ tersebut," tuturnya.

Kolase foto Anies Baswedan dan Ahmad Sahroni - Partai NasDem memprioritaskan nama Anies Baswedan untuk diusung maju Pilgub Jakarta 2024 dan buka opsi dipasangkan dengan Ahmad Sahroni.
Kolase foto Anies Baswedan dan Ahmad Sahroni - Partai NasDem memprioritaskan nama Anies Baswedan untuk diusung maju Pilgub Jakarta 2024 dan buka opsi dipasangkan dengan Ahmad Sahroni. (Kolase Tribunnews.com)

Pernyataan Ahmad Sahroni

Diberitakan sebelumnya, Ahmad Sahroni menyebut keputusan partainya untuk mengusung Anies masih bisa berubah hingga pendaftaran di KPU mendatang.

"Bisa dicabut, bisa saja tidak dilanjutkan (dukungan ke Anies) untuk pendaftaran," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024).

Ia mengingatkan, para calon kepala daerah yang telah memegang rekomendasi dari NasDem masih bisa dibatalkan.

Aturan ini tidak hanya berlaku kepada Anies Baswedan saja.

"Yang udah ditetapin misalnya. Belum tentu juga. Yang ditetapin, oke, akan daftar."

"Karena politik itu sangat dinamis. Lu boleh megang rekomendasi. Tau-tau rekomendasi dibatalin. Who knows?," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas