Pakar Politik Sebut Perkiraan Nasib Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024: Bisa Maju Lewat Dukungan KIM
Hendri Satrio mengungkapkan kedekatan Anies-Ahok menjelang Pilgub DKI Jakarta 2024 mungkin lebih dipengaruhi oleh aturan ketat dan dinamika politik.
Penulis: tribunsolo
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, disebut dihadapkan pada situasi rumit menjelang Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ia terbentur oleh Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 9 Tahun 2020, yang melarang mantan gubernur untuk maju sebagai calon wakil gubernur di daerah yang sama.
Pengamat Politik dan Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio (Hensat) memberikan pandangan terkait situasi yang dihadapi Anies.
"Anies dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini bisa dibilang memiliki nasib yang sama. Keduanya mungkin tidak akan maju dalam Pilkada kali ini. Anies terhalang aturan, sementara Ahok, meskipun pernah menjadi gubernur, mungkin sulit untuk masuk kembali ke Jakarta kecuali ada perubahan hukum dari Mahkamah Konstitusi (MK)," ungkap Hendri, dikutip dari program Overview Tribunnews, Jumat (2/8/2024).
Meski demikian, Anies disebut masih memiliki peluang untuk maju jika mendapat dukungan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Anies bisa maju dengan dukungan KIM, namun siapa yang akan menjadi wakilnya masih menjadi tanda tanya. Salah satu opsi yang mungkin adalah berpasangan dengan Kaesang Pangarep. Jika ini satu-satunya jalan, Anies mungkin akan menerapkan teorinya yang pernah disebutkan saat Pilpres kemarin: lebih baik minta maaf daripada minta izin," tambah Hendri.
Hendri menyarankan strategi lain untuk Anies dengan menyatukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendukungnya di Pilkada DKI Jakarta.
"Yang harus dilakukan Anies adalah meyakinkan PKS dan PDIP. Mereka harus duduk bersama untuk membahas siapa yang akan menjadi gubernur dan wakil gubernurnya. Jika PKS dan PDIP bersatu, mereka bisa mengacak-acak skenario penguasa," jelas Hendri.
Mengenai kemungkinan perubahan aturan yang melarang mantan gubernur maju sebagai calon wakil gubernur, Hendri pesimis.
"Apakah ada untungnya bagi rezim jika aturan itu diubah? Kalau tidak ada keuntungan, kecil kemungkinannya untuk diubah," tambahnya.
Dalam konteks Pilkada DKI Jakarta 2024, Hendri menyoroti kompleksitas peta politik yang ada.
Baca juga: Relawan Anies: Komunikasi Anies dan Ahok Tunjukkan Tak Ada Masalah di Antara Pemimpin Bangsa
Termasuk soal peluang Anies maju Pilkada 2024 dengan dukungan KIM.
Dan juga maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 bersama dengan Kaesang Pangarep.
Perkiraan Peta Politik Anies di Pilgub DKI Jakarta
Situasi politik menjelang Pilkada DKI Jakarta 2024 semakin dinamis dan menarik untuk diikuti, terutama dengan berbagai skenario yang mungkin terjadi terkait pencalonan Anies.