Kata PDIP soal Potensi Cagub KIM Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta: Menyedihkan, meski Tak Salah
Kala PDIP ingin siapkan lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta, tapi masih terganjal jumlah kursi.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini, PDIP masih berambisi untuk mengusung calon sendiri pada Pilgub Jakarta 2024.
Namun, keinginan PDIP masih terganjal syarat jumlah kursi di DPRD Jakarta.
Adapun pada Pemilu 2024 lalu, PDIP hanya berhasil mengumpilkan 15 kursi, turun 10 kursi dari Pemilu 2020.
Untuk mengusung calon sendiri di Pilgub Jakarta, PDIP perlu berkoalisi dengan partai politik (parpol) lainnya.
Calon Ada Banyak, tapi Terganjal Jumlah Kursi
Pernyataan senada disampaikan politisi PDIP, Deddy Sitorus.
Dalam tayangan Kompas TV, Selasa (6/8/2024), Deddy berharap Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tidak berhadapan dengan kotak kosong di Pilgub Jakarta mendatang.
KIM Plus dikabarkan akan mengusung Ridwan Kamil (RK) sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta.
"Jadi kalau PDIP tidak masuk dalam koalisi besar, kemudian tidak ada kompetitornya, saya kira itu tidak fair untuk masyarakat," kata Deddy.
"Tapi untuk Jakarta, kalau sampai kotak kosong itu cukup menyedihkan meskipun tidak salah."
Deddy mengklaim, PDIP memiliki banyak calon yang dapat diusung pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas, 5 Jurnalis Dapat Beasiswa Bahasa Inggris dari EF-AJI Jakarta
Namun, hingga saat ini PDIP masih terganjal jumlah kursi di DPRD Jakarta.
"Kalau soal calon kita punya banyak stok, tapi yang terbatas bagi kita adalah peluang untuk maju," ujar Deddy.
Karena itu, menurut Deddy, saat ini PDIP tengah berupaya menjalin komunikasi dengan PKB.
"Saat ini yang belum fix menentukan pilihan tinggal PKB, kita terus berupaya, berkomunikasi bagaimana supaya masyarakat punya pilihan, demokrasi bisa sehat."
"Jadi minimal ada dua pasang calon yang bisa berkontestasi," imbuhnya.
Masih Berusaha Penuhi Syarat Kursi
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menyebut hingga saat ini PDIP masih berupaya mengusung calon sendiri di Pilgub Jakarta 2024.
Menurutnya, nama calon yang tengah digodok PDIP tidak berasal dari KIM.
"InsyaAllah Jakarta kami punya calon sendiri," jelasnya.
"Kami lagi menggodok calon sendiri."
Said menyebut PDIP tidak mau sembarangan menentukan calon untuk Pilkada Jakarta.
Sebab, PDIP masih kekurangan kursi di DPRD untuk mengusung calon sendiri.
"Kami butuh 24 kursi untuk di DKI, maka lintas partai berbicara. Kalau belum apa-apa udah usung orang, kemudian kursinya tidak dihitung, nanti bisa mentok," tandasnya.
Baca juga: Potensi Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, Deddy PDIP: Ngapain Ada Pemilu, Menyedihkan
PDIP Sulit Usung Anies
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan secara prinsip sulit bagi PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.
Menurut Ahok, hal tersebut sebelumnya telah disampaikan Ketua DPP PDIP sekaligus mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Saya enggak tahu (PDIP dukung Anies atau tidak). Saya kira Mas Ganjar sudah menjawab ya. Secara prinsip, Partai PDIP itu, kalau mau bisnis pakai nurani, kalau mau berpolitik ada prinsip," kata Ahok di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
"Nah, saya kira secara prinsip, sulit PDIP untuk mendukung Pak Anies. Secara prinsip ya."
Kendati demikian, hingga kini PDIP belum menentukan sosok yang bakal diusung di Pilgub Jakarta.
Hal itu diungkap Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat.
"Masih belum (putuskan dukung Anies)," ujar Djarot, Sabtu (27/7/2024) lalu.
Djarot menuturkan, PDIP sedang mencermati dinamika dan suara akar rumput terhadap Pilkada Jakarta.
"Terutama bagaimana pembangunan Jakarta lima tahun ke depan harus lebih bagus daripada yang sekarang," ujarnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Muhammad Zulfikar/Fersianus Waku)