Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NIK Warga yang Sudah Meninggal Ini Dicatut Dukung Pasangan Dharma-Kun, Nama di Nisan Sama dengan KTP

Ramai di media sosial warga Jakarta mengeluhkan KTP-nya dicatut untuk menjadi pendukung calon independen di Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun

Editor: Wahyu Aji
zoom-in NIK Warga yang Sudah Meninggal Ini Dicatut Dukung Pasangan Dharma-Kun, Nama di Nisan Sama dengan KTP
tangkap layar instagram
Seorang warga yang sudah meninggal diduga jadi korban pencatutan NIK untuk pencalonan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur jalur independen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramai di media sosial warga Jakarta mengeluhkan KTP-nya dicatut untuk menjadi pendukung calon independen di Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.

Bahkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) seorang wanita yang sudah meninggal dunia diduga digunakan untuk memenuhi dukungan bakal calon Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dalam sebuah foto yang diterima Tribun, tangkap layar dari situs info pemilu KPU mencamtumkan nama yang identik dengan gambar sebuah nisan yang terpasang di atas makam.




Selain nama terdapat juga tempat lahir yang sama.

Tapi Tribun belum mendapatkan konfirmasi soal kebenaran unggahan foto yang beredar di media sosial tersebut.

Tak cuma itu, Peni, warga Palmerah Jakarta Barat mengeluhkan NIK milik keluarganya dipakai mendukung Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.

Padahal, Peni merasa tidak pernah memeberikan foto kopi identitas dirinya maupun keluarga ke pendukung Bacagub dan Cawagub DKI.

BERITA TERKAIT

Ia juga tidak megenal Bacagub tersebut karena namanya asing di telinganya.

"Iya kata anak saya dipakai datanya, saya cek ternyata suami dan anak saya juga dipakai. Kalau anak bontot kan belum punya KTP," jelasnya, Jumat (16/8/2024).

Peni bingung ingin melaporkan hal ini ke mana karena takut NIK disalahgunakan oleh orang lain.

Ia berharap, KPU RI dan Bawaslu bisa segera menjawab keluhan warga yang mengalami hal sama dengannya.

"Saya jadi takut mau lapor ke mana ya kira-kira," ucapnya dengan tangan gemetar.

Peni medapat isu yang beredar, adanya dugaan permainan dari Ketua RT atau RW yang menjual data warga untuk bisa maju di Pilkada DKI.

Meski begitu, ia masih menunggu kabar dari instansi resmi atas penyalahgunaan KTP warga Jakarta di Pilkada DKI.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas