TRIBUNNEWS.COM - Bursa nama pasangan calon wali kota dan calon wali kota Solo masih abu-abu menjelang Pilkada Solo pada November mendatang.

Pasangan yang digaung-gaungkan beberapa waktu lalu mengusung KGPAA Mangkunegara X (Gusti Bhre) dan Sekar Tandjung untuk sementara harus menepi sejenak.

Apalagi PSI dan PAN telah melayangkan rekomendasi dukungan untuk Gusti Bhre dan Astrid Widayani dalam Pilkada Solo 2024.

Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) Golkar serta PKS yang sebelumnya mendukung bersatunya Bhre-Sekar Tandung yang bakal bertempur untuk Pilkada Serentak.

Menanggapi kabar itu, DPD II Partai Golkar Solo mengaku tak mempersoalkan keputusan PSI dan PAN.

Golkar menyebutnya sebagai kenormalan karena situasi politik kampung halaman Joko Widodo masih dinamis.

“Situasi politik masih cair. Walaupun PSI dan PAN sudah mengeluarkan rekomendasi, peta politik bisa saja berubah,” ungkap Sekretaris DPD II Golkar Solo, Taufiqurrahman, pada Sabtu (17/8/2024).

Menurutnya, Golkar masih melakukan lobi politik dengan sejumlah partai lain dan berharap enam partai koalisi dapat menyatukan rekomendasi mereka.

Demikian ia juga berharap enam partai yang sepakat mendukung Bhre dapat memberikan rekomendasi yang seragam.

“Kami tetap mengusulkan Mbak Sekar sebagai wakilnya Gusti Bhre. Kami tetap berpegang pada kesepakatan awal bahwa Gusti Bhre adalah calon wali kota,” paparnya.

Sementara itu, DPD PKS Solo menghormati keputusan masing-masing partai untuk urusan pencalonan pasangan.

Baca juga: Tawarkan Pemerintahan Bersih, Sekar Tandjung Dapat Dukungan Tokoh Masyarakat Dampingi Gusti Bhre

PKS tetap aktif dalam komunikasi politik untuk memastikan bahwa kader mereka mendapatkan posisi meskipun PSI dan PAN telah mengeluarkan rekomendasi.

“Kami menghargai keputusan partai lain, namun PKS juga terus berupaya untuk menempatkan kader kami dalam posisi calon pendamping,” katanya.

Sementara itu, Gerindra dan PKB hingga saat ini belum menjatuhkan rekomendasi terkait pendamping Gusti Bhre di Pilkada Solo.