Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Tujuan Terkait

Warganet Minta University of Pennsylvania Cabut Beasiswa S2 Erina Gudono, Template Surel Ada di X

Erina menuai sorotan karena aksinya yang dinilai tidak etis saat unggah foto memakan roti Rp400 ribu hingga berbelanja stroller puluhan juta di AS

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Warganet Minta University of Pennsylvania Cabut Beasiswa S2 Erina Gudono, Template Surel Ada di X
Instagram @erinagudono
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono jalan-jalannya di Amerika Serikat 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Rheina Sukmawati

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warganet Indonesia ramai-ramai mengirim surat elektronik (e-mail) massal ke University of Pennsylvania, Amerika Serikat.

Mereka meminta kampus itu mencabut beasiswa S2 Erina Gudono.

Erina menuai sorotan karena aksinya yang dinilai tidak etis.

Ia sempat mengunggah foto-fotonya memakan roti Rp400 ribu hingga berbelanja stroller puluhan juta di Amerika Serikat.

Mirisnya, unggahan dilakukan saat masyarakat tengah berdemo untuk menolak revisi Undang-Undang Pilkada.

Baca juga: Profil Erina Gudono, Menantu Jokowi yang Disorot Pamer Gaya Hedon di AS saat Aksi Kawal Putusan MK

Seorang warganet yang sampai membuat template e-mail untuk dikirim.

BERITA TERKAIT

Dalam cuitan template suratnya itu, warganet meminta Unniversity of Pennsylvania untuk mempertimbangkan pencabutan beasiswa untuk Erina Gudono.

"Kami khawatir dengan hubungan ini mungkin mencerminkan komitmen universtias untuk berpegang erart pada keadilan dan tanggung jawab sosial," tertulis dalam surat tersebut.

Berikut ini tamplate lengkapnya yang bersumber dari akun x @deeydnr

Subject: Inquiry Regarding Admission Decision for Erina Gudono Dear [Lecturer's Name],

I hope this message finds you well. I am writing to discuss a matter of concern regarding the recent admission of Erina Gudono into the Master of Science program at the School of Social Policy and Practice (SP2) at the University of Pennsylvania.

It has come to our attention that Erina Gudono’s family has historical ties to a regime in Indonesia known for its authoritarian governance, which has significantly impacted various segments of society, particularly those less fortunate. In light of the current political climate in Indonesia, which is undergoing considerable change, the acceptance of an individual with such a background into a program dedicated to social justice and policy raises thoughtful considerations.

We are concerned about how this affiliation might reflect on the university's commitment to principles of justice, equity, and social responsibility. It is with this in mind that we respectfully request the university to review the decision regarding Erina Gudono's admission and scholarship.

This request is made in the spirit of ensuring that the university continues to uphold its esteemed values. We appreciate your understanding and the gravity with which you might consider this matter. Thank you for your attention to this sensitive issue.

Yours sincerely,

The Indonesian people  On behalf of concerned individuals.

Baca juga: Keluarga Jokowi di Lingkar Kekuasaan: Kaesang Batal di Bekasi, Bobby Mantap ke Sumut, Erina Gudono?

Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia :

Perihal Pertanyaan Mengenai Keputusan Penerimaan Erina Gudono

Yth. [Nama Dosen],

Saya harap pesan ini sampai kepada Anda dengan baik. Saya menulis untuk membahas masalah yang memprihatinkan terkait penerimaan Erina Gudono ke dalam program Master of Science di School of Social Policy and Practice (SP2) di University of Pennsylvania.

Telah menjadi perhatian kami bahwa keluarga Erina Gudono memiliki hubungan historis dengan rezim di Indonesia yang dikenal dengan pemerintahan otoriternya, yang secara signifikan berdampak pada berbagai segmen masyarakat, terutama mereka yang kurang beruntung. Mengingat iklim politik di Indonesia saat ini, yang sedang mengalami perubahan yang cukup besar, penerimaan seseorang dengan latar belakang seperti itu ke dalam program yang didedikasikan untuk keadilan sosial dan kebijakan menimbulkan pertimbangan yang bijaksana.

Kami prihatin dengan bagaimana afiliasi ini dapat merefleksikan komitmen universitas terhadap prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial. Dengan pemikiran ini, kami dengan hormat meminta universitas untuk meninjau kembali keputusan mengenai penerimaan dan beasiswa Erina Gudono. Permohonan ini dibuat dengan semangat untuk memastikan bahwa universitas terus menjunjung tinggi nilai-nilai yang dihormati.

Kami menghargai pengertian Anda dan kesungguhan Anda dalam mempertimbangkan masalah ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah sensitif ini.

Hormat kami, Hormat kami,

Masyarakat Indonesia
Atas nama individu yang bersangkutan.

Hingga artikel ini ditulis, Sabtu pagi (24/8/2024) ini, template cuitan tersebut telah dilihat sebanyak 413,5 ribu kali.

Sebagai informasi, Erina Gudono berkuliah di University of Pennsylvania jurusan School of Social Policy and Practice.

Erina yang kini tengah mengandung trimester ketiga itu memulai semester baru pada akhir Agustus 2024.

Asal Mula Erina Gudono dapat Beasiswa

Erina Sofia Gudono yang diterima program S2 Master of Science di Fakultas Social Policy and Practice (SP2) dengan beasiswa parsial di University of Pennsylvania.

Kampus yang berdiri sejak 1740 ini telah melahirkan alumni dengan nama-nama besar di dunia, antara lain Elon Musk, Donald Trump, Warren Buffett dan banyak lainnya.

University of Pennsylvania adalah salah satu kampus terbaik di Amerika Serikat dan juga tergabung sebagai salah satu Ivy League, yaitu kelompok perguruan tinggi prestisius di Amerika Serikat.

Erina Sofia Gudono yang diterima program S2 Master of Science di Fakultas Social Policy and Practice (SP2) dengan beasiswa parsial di University of Pennsylvania.
Erina Sofia Gudono yang diterima program S2 Master of Science di Fakultas Social Policy and Practice (SP2) dengan beasiswa parsial di University of Pennsylvania. (ist)

Tak ketinggalan, universitas ini juga terkenal akan sejarah dan standar akademik yang tinggi, serta reputasi global yang kuat tidak kalah dengan Harvard, Stanford dan MIT.

Erina pernah memenangkan 15 penghargaan nasional dan internasional bidang ekonomi dan bisnis, serta tercatat sebagai delegasi simulasi sidang UN (Harvard MUN) selama berkuliah S1 di Universitas Gajah Mada.

Ia juga mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta pada Puteri Indonesia 2022 dan aktif mengambil peran di komunitas sosial bidang pendidikan kaum marjinal selama 9 tahun terakhir.

Hal ini yang membuat profilnya cukup kuat untuk diterima di beberapa program di kampus Ivy League.

Berkat pengalaman, pengetahuan dan minatnya yang tinggi di isu pendidikan dan kesejahteraan sosial tersebut, Istri Kaesang Pangarep ini berhasil diterima di program magister dan akan memulai studi pada Agustus 2024.

Erina berencana untuk mengambil fokus studi di Non Governmental Organization/Non-profit Leadership pada Fakultas Social Policy & Practice.

Jurusan ini juga mewajibkan mahasiswanya melakukan program proyek selama satu tahun dengan beberapa organisasi seperti UN - UNESCO sebagai syarat kelulusan.

Sebelumnya, Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Gadjah Mada ini pernah diterima di Columbia University di Fakultas School of International and Public Affairs (SIPA) jurusan Master of Public Administration dengan beasiswa dan di Master of Social Work Columbia University.

Namun karena kendala waktu dan pekerjaan saat itu Erina Gudono belum sempat melanjutkan studinya.

Pekerjaan terakhir Erina yaitu sebagai Financial Analyst di JP Morgan Chase & Co pada Asia Analyst Development Program.

Polemik Penolakan Revisi Undang-Undang Pilkada

DPR RI menggelar rapat Badan Legislasi (Baleg) untuk merevisi putusan MK atas UU Pilkada yang diumumkan Selasa (20/8/2024). 

Hasil rapat Baleg tersebut memutuskan untuk menganulir putusan penting MK terkait syarat pencalonan kepada daerah. 

Baleg menolak menjalankan Putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 soal syarat usia minimal calon kepala daerah.

Merujuk putusan MK, batas usia calon kepala daerah dihitung sejak penetapan calon dan bukan dihitung sejak pelantikan calon terpilih. 

Namun, Baleg DPR RI memilih untuk mengikuti putusan kontroversial Mahkamah Agung (MA) yang dibuat hanya dalam tempo 3 hari, yakni batas usia calon kepala daerah dihitung sejak tanggal pelantikan. 

Aksi demo di depan Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (23/8/2024). Massa menuntut KPU segera merevisi PKPU 8/2024 pasca-Putusan MK 60 dan 70
Aksi demo di depan Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (23/8/2024). Massa menuntut KPU segera merevisi PKPU 8/2024 pasca-Putusan MK 60 dan 70 (Tribunnews.com/Mario)

Keputusan Baleg DPR RI tersebut diambil hanya dalam hitungan menit.

Mayoritas fraksi yang menghadiri rapat Baleg DPR RI, selain PDI-P, menganggap bahwa putusan MA dan MK sebagai dua opsi yang sama-sama bisa diambil salah satunya. 

DPR bebas mengambil putusan mana untuk diadopsi dalam revisi UU Pilkada sebagai pilihan politik masing-masing fraksi. 

Keputusan tersebut dianggap membuka peluang bagi suami dari Erina Gudono, Kaesang Pangarep untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah 2024. 

Sebab MA telah memutuskan terlebih dulu terkait klausul usia calon gubernur atau calon wakil gubernur minimal 30 tahun terhitung saat pelantikan dan Kaesang Pangarep lahir pada 25 Desember 1994. 

Apabila batas usia calon kepala daerah merujuk pada putusan MA, Kaesang dapat mencalonkan diri lantaran akan berusia 30 tahun apabila nantinya dinyatakan terpilih.

Gelombang penolakan atas pengesahan revisi Undang-Undang Pilkada pun bergejolak di berbagai daerah.

Rakyat meminta DPR agar patuh pada Putusan MK dan tidak mencari celah membatalkannya.

Kemudian, DPR RI batal mengesahkan revisi UU Pilkada dalam rapat paripurna pada Kamis (22/8/2024).

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warganet Kirim E-mail Massal ke University of Pennsylvania, Tuntut Cabut Beasiswa Erina Gudono

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas