Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nisya Ahmad Jadi Anggota DPRD Jabar karena Kandidat Terpilih Mundur, Pengamat: Catatan Buruk

Pengamat menyoroti majunya adik dari presenter Raffi Ahmad, yakni Nisya Ahmad yang menjadi anggota DPRD Jawa Barat periode 2024-2029.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Nisya Ahmad Jadi Anggota DPRD Jabar karena Kandidat Terpilih Mundur, Pengamat: Catatan Buruk
kolase/instagram/Tribun Jabar
Tak meraih kemenangan saat pemilu 2024 slam, aktris sekaligus penyanyi Nisya Ahmad tetap dllantik jadi anggota DPRD Jabar. Mengapa bisa? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyoroti majunya adik dari presenter Raffi Ahmad, yakni Nisya Ahmad yang menjadi anggota DPRD Jawa Barat periode 2024-2029.

Diketahui Nisya Ahmad dilantik menjadi anggota DPRD Jabar dari PAN meski perolehan suaranya kalah oleh kandidat bernama Thoriqoh.

Baca juga: Tak Terlihat Saat Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar, Andika Rosadi Ucapkan Selamat




Belakangan terungkap Thoriqoh mengundurkan diri sebagai anggota DPRD Jabar terpilih. Kemudian posisinya itu digantikan Nisya Ahmad.

Menurut Dedi, praktik politik yang serupa dengan Nisya Ahmad merupakan catatan buruk yang kerap terjadi dalam penyelenggaraan Pemilu.

“Situasi semacam ini lumrah di proses Pemilu kita, dan ini catatan buruk. Karena keterbukaan pilihan dijadikan ajang formalitas, pada akhirnya partai politik menentukan siapa yang hendak dipilih untuk duduk di parlemen,” kata Dedi dihubungi Kamis (5/9/2024).

Baca juga: Nisya Ahmad Adik Raffi Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar, Ini Penjelasan Lengkap KPU

Dedi juga menilai praktik tersebut lebih condong soal kesepakatan. Ia menduga Thoriqoh telah menerima tawaran tertentu baik dari partai politik maupun Nisya Ahmad sebagai kandidat yang menggantikan posisinya.

BERITA TERKAIT

“Kondisi ini lebih tepatnya soal kesepakatan, Thoriqoh dipastikan telah menerima tawaran partai juga dari kandidat penggantinya,” kata Dedi.

Ia menegaskan partai politik tentu telah lakukan intervensi sekaligus mediator untuk kesepakatan kedua belah pihak.

“Praktik transaksional semacam ini terjadi di banyak Pemilu serta banyak parpol,” tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas