Debat Pilkada Jakarta, KPUD Sebut Mekanismenya Berbeda dengan Pilpres 2024
Anggota KPUD Jakarta, Astri Megatari menjelaskan mekanisme debat di Pilkada Jakarta berbeda dengan Pilpres 2024.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota KPUD Jakarta, Astri Megatari menjelaskan mekanisme debat di Pilkada Jakarta berbeda dengan Pilpres 2024.
Diterangkan Astri jika mekanisme debat Pilpres 2024 terpisah antar paslon. Untuk Pilkada Jakarta 2024 dikatakan Astri digabung antar paslon.
Mulanya Astri mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak stasiun televisi untuk menyiarkan debat di Pilkada Jakarta 2024.
"Ada tiga kali debat. Masing-masing debat sudah ada TV penyelenggara yang akan melaksanakan. Kemudian untuk pelaksanaannya sendiri, kami akan mengundang kedua paslon, baik dari Gubernur maupun Wakil Gubernur," kata Astri kepada awak media di kantor KPUD Jakarta, Minggu (22/9/2024).
Ia menerangkan nantinya pada proses debat akan dilaksanakan berbarengan.
"Bukan seperti Pilpres kemarin yang satu-satu (Capres dan cawapres). Kalau kemarin kan ada capres, ada debat capres gitu. Kalau untuk Pilkada, debatnya ini langsung, jadi dua-duanya akan langsung dihadirkan pada saat tiga kali debat itu," terangnya.
Sementara itu untuk durasi dikatakan Astri berkisar 150 menit.
"Masing-masing debat dengan pelaksanaan 120 menit dan 30 menit untuk jeda iklan. Kemudian juga untuk lokasi, kami masih menunggu tempat-tempat yang nantinya akan diajukan oleh para penyelenggara stasiun TV. Jadi koordinasi itu masih terus kami lakukan," tegasnya.
Kemudian untuk waktu penyelenggaraan debat, Astri menerangkan rencananya dilaksanakan pada 6 Oktober 2024.
"Untuk yang pertama (Debat) ini kami laksanakan tanggal 6 Oktober," tandasnya.