Bobby Nilai Pembangunan di Sumut Tak Terlihat, Jubir Edy: Kalau Menyerang Agak Intelek Dikit
Juru Bicara Tim Pemenangan Edy Rahmayadi merespons pernyataan Bobby Nasution mengenai pembangunan Sumatera Utara tak terlihat.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
Pasalnya, pada masa pemerintahan Wali Kota Medan sebelumnya, tak ada yang bisa melakukan pembangunan semasif Bobby.
"Karena apa? Ya karena bukan menantu presiden. Dzulmi Eldin bukan menantu presiden. Abdillah bukan menantu presiden, Akhyar bukan menantu presiden."
"Ya wajar saja mereka tidak bisa melakukan pembangunan semasif yang ada sekarang," ujar Sutrisno.
Ia mengatakan, salah satu proyek yang menggunakan APBN ialah tanggul rob di Belawan. Pembangunan itu memakai APBN senilai Rp100 miliar.
"Jadi tidak semua juga dari APBD, maka tidak bisa jadi perbandingan. (Kalau) menyerang itu agak intelek dikit-lah, jangan gaya anak-anak gitu kan. Publik Sumatera Utara, itu kan bukan anak-anak,'' ungkapnya.
Jika ingin melakukan perbandingan, ucap Sutrisno, contohnya membandingkan APBD Kota Medan senilai Rp6 triliun per tahun dengan pembangunan di Kota Semarang.
"Harusnya itu yang diperbandingkan, mana bisa dibandingkan Pemprovsu yang dengan 33 kabupaten/kota."
"Kan nggak bisa dibandingkan di Kota Medan, Bobby cuma keliling-keliling aja bisa dijangkaunya semua," terangnya.
Sindiran Bobby
Diberitakan sebelumnya, Bobby Nasution menyindir pembangunan di Sumatra Utara.
Awalnya, Bobby mengatakan, banyak pembangunan yang ia kerjakan selama menjadi Wali Kota Medan.
Ia menepis anggapan pembangunan di Kota Medan berhasil terwujud karena dirinya adalah menantu Presiden Jokowi.
Menurutnya, dana pembangunan di Medan berimbang, tak hanya berasal dari APBN. Pembangunan di sana, 60 persen berasal dari APBD.
"Kami hitung dulu, paling genap empat tahun atau tiga setengah tahun jadi wali kota ini," kata Bobby saat bertemu dengan relawan Pendukung Setia (Pasti) Bobby di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Rabu (25/9/2024).
"Tapi bisa bangun sana, bangun sini kalau katanya dikasih sama pemerintah pusat, 'Oh, iyalah menantunya Mulyono (Jokowi)'."
"Tanya Pak Endar, bekas Kepala Dinas saya, juga dana transfer kita berimbang 60 persen dari APBD dan 40 persen dari APBN," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.