Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya Covid-19 ke Dharma Pongrekun saat Debat Pilkada Jakarta
Ridwan Kamil mengatakan, dirinya tak ingin membahas keyakinan Dharma Pongrekun terhadap Covid-19, tapi soal kebijakannya
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Suci BangunDS
"Semua calon menyayangi Jakarta dengan cara berbeda,” kata Ridwan Kamil, Rabu (2/10/2024).
Jika nanti ada yang menyerangnya saat debat, Ridwan Kamil tak ingin membalasnya.
“Kalau cara saya tidak disukai, tidak masalah. Silakan, asal bisa memberikan alternatif yang lebih baik."
“Saya tidak akan fokus mengkritik balik, saya hanya akan bekerja keras menyakinkan masyarakat bahwa solusi pasangan Ridwan Kamil-Suswono mayoritas sudah dikerjakan,” kata Ridwan Kamil.
Jawaban Dharma Pongrekun
Calon gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengatakan pandemi Covid-19 merupakan agenda terselubung pihak asing.
Bahkan, hal tersebut dikatakan Dharma Pongrekun dengan suara yang lantang.
Momen tersebut terjadi dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Minggu malam.
Mulanya pada sesi debat, Ridwan Kamil menanyakan bagaimana melindungi Sumber Daya Manusia dari pandemi.
"Salah satu perlindungan terhadap SDM adalah kesehatan. Kita pernah mengalami pandemi Covid yang sangat luar biasa. Andai waktu bisa diputar kembali, apa yang bisa kita lakukan untuk lebih baik dalam menyelesaikan yang namanya pandemi."
"Kira-kira respons negara itu harus seperti apa dalam melindungi SDM. Karena banyak sekali korban yang dari namanya pandemi," tanya Ridwan Kamil ke Dharma Pongrekun.
Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Teknis Pemberian Rp 100-200 Juta per RW di Jakarta: Desentralisasi di Kelurahan
Menjawab hal itu, Dharma Pongrekun mengatakan, masyarakat harus belajar melihat bukan yang tertulis tetapi yang tersirat.
"Kita harus waspada dari setiap isu yang ada. Apakah itu memang genuine atau merupakan infiltrasi asing untuk mengambil kedaulatan bangsa lewat isu kesehatan," kata Dharma Pongrekun.
Ia mengatakan, paham betul tentang pandemi yang disebutnya agenda terselubung dari asing untuk mengambil alih kedaulatan negara.
"Bahkan banyak di antara kita yang tidak paham PCR yang dipakai selama ini boleh diuji itu bukan untuk mengetes virus," tegas Dharma Pongrekun.