PDIP soal Ridwan Kamil Temui Prabowo dan Jokowi: Khawatir Surveinya Turun, Cari Dukungan
Hasto Kristianto menafsir pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi sebagai wujud kekhawatirannya menuju kontestasi Pilkada Jakarta 2024
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pertemuan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, dengan beberapa tokoh negara turut disorot PDI-Perjuangan.
Diketahui, Ridwan Kamil baru-baru ini bertemu Prabowo, bahkan ia menyambangi Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jawa Tengah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristianto, pun menafsir pertemuan tersebut sebagai wujud kekhawatiran Ridwan Kamil menuju kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya, elektabilitas Ridwan Kamil dari beberapa lembaga survei menunjukan penurunan.
Bahkan, terdapat hasil survei yang mengatakan bahwa elektabilitas Ridwan Kamil telah disalip calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung.
Oleh karena itu, Hasto, menilai Ridwan Kamil menyempatkan diri bertemu dengan Prabowo dan Jokowi.
Ridwan Kamil, lanjut Hasto, mencoba mencari dukungan dari Prabowo dan Jokowi.
“Ya, Pak RK bertemu dengan Pak Jokowi, sebenarnya menunjukkan mentalitas kalah, karena mentalitasnya kalah, maka kemudian mencoba mencari dukungan yang lain."
“Menunjukkan suatu kekhawatiran, kekhawatiran yang sangat dari RK karena surveinya menurun,” ujar Hasto saat ditemui di acara Victoria Run di Tangerang, Minggu (3/11/2024) dikutip dari Kompas.com.
Hasto menduga Ridwan Kamil sengaja bertemu Jokowi dengan harapan akan ada upaya intervensi, demi bisa menaikkan elektabilitas dan memenangkan kontestasi di Jakarta.
Sehingga, tak menutup kemungkinan pertemuan tersebut berujung pada upaya-upaya pengerahan aparatur negara, untuk memenangkan kandidat tersebut.
Baca juga: Pramono Anung Tanggapi Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi dan Prabowo
Menurut Hasto, seorang pemimpin seharusnya bersaing secara terbuka dan soprtif, bukan malah melakukan intervensi.
“Dengan harapan, ya siapa tidak tahu kemudian ada intervensi-intervensi dari situ. Itu mental tidak layak untuk menjadi pemimpin, karena mereka harus mendatangkan leverage power dan kemudian mereka ingin adanya campur tangan (misalnya) dari aparatur negara,” pungkas Hasto.
Ridwan Kamil Temui Prabowo
Diketahui, pada Kamis (31/10/2024) malam, Ridwan Kamil lebih dulu menemui Prabowo.