Kitab Kuno Masjid Tiban di Pracimantoro Wonogiri Ini Tak Boleh Difoto
Sebuah kitab kuno ditemukan di Masjid Tiban Gunung Cilik, Pracimantoro, Wonogiri, dan mitosnya tak boleh difoto.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Namun rencana itu gagal karena tak ada yang berani membawa kayu tersebut, mengingat bangunan itu masjid tiban.
"Akhirnya kayu itu ditaruh di pekarangan. Di utara masjid ini, sekitar 300 meter dari sini. Kayu-kayu itu ditaruh dan pinggirnya dibuat galengan. Sehingga lama kelamaan tertutup tanah," imbuh Tomo.
Selanjutnya setelah masjid tiban dibongkar, warga membuat masjid baru namun tak di lokasi masjid tiban itu.
Barulah pada tahun 2012, warga membangun kembali masjid di lokasi masjid tiban atau di Gunung Cilik itu.
"Awalnya juga tidak berani bangun di Gunung Cilik. Kan sini menjadi belantara, banyak kayu besar dan hewan. Mau bangun juga maju-mundur jadi atau enggak. Karena kan juga masih dianggap kramat bekas masjid tiban," ujarnya.
Di masa sekarang, Masjid tersebut diberi nama Sabilul Musttaqin.
Ukuran masjid lebih besar dari masjid tiban namun di lokasi yang sama, yakni puncak bukit atau gunung cilik.
"Ya sekarang namanya Masjid Sabiilul Muttaqin nama masjidnya. Tapi masih dikenal sebagai Masjid Gunung Cilik," katanya.
Tentang kitab kecil yang ditemukannya, sekira 1989-1990, Sutomo diberi kepercayaan pakdenya untuk menyimpan kitab itu.
Dia mengaku membawa kitab itu selama 6 tahun. Hingga akhirnya kitab itu disimpan di masjid atas permintaan para sesepuh desa.
Ada dua kitab kuno yang tersimpan di masjid itu. Kedua kitab berwarna kuning itu bertuliskan arab.
Kitab itu terbuat dari kulit hewan dan ditulis menggunakan tangan.
Isi kitab itu tulisan Al Qur'an, bacaan tahlil dan mujaroba. Sebab ada beberapa simbol bertuliskan aksara Arab.
"Kitab ini tidak boleh difoto, kalau dipelajari, dibaca boleh saja. Tapi tidak bisa difoto," jelasnya.(Tribunnews.com/TribunSolo/Erlangga Bima Sakti)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Meniliksisamasjid tiban gunung cilik di pracimantoro simpan kitab tua berusia ratusan tahun