Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Liang Bua, Situs Prasejarah di Pulau Flores NTT yang Pernah Menggemparkan Dunia

Situs prasejarah Liang Bua menggemparkan dunia menyusul temuan spesies hominid purba Homo floresiensis atau hobbit dari Flores.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Liang Bua, Situs Prasejarah di Pulau Flores NTT yang Pernah Menggemparkan Dunia
Dok. Tim JKW-PWI
Memasuki provinsi ke-25, Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan (JKW)–PWI yang terdiri dari Sonny Wibisono, Indrawan Ibonk, Aji Tunang Pratama dan Yanni Krishnayanni berkesempatan mengunjungi situs arkeologi bersejarah Liang Bua yang terletak di desa Liang Bua Kecamatan Rawung Utara, Kabupaten Manggarai, Flores. 

TRIBUNNEWS.COM, RUTENGLiang Bua identik dengan temuan menggemparkan di dunia arkeologi dan paleoantropologi : manusia ‘hobbit’ Homo floresiensis.

Di gua yang terletak di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur ini para pakar prasejarah menemukan, mengidentifikasi, dan merekonstruksi rupa fisik ras ‘hobbit’ itu.

Hasil penelitian nasional dan internasional itu kini bisa disaksikan di Museum Prasejarah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.

Hobbit dari Flores atau Liang Bua ini dipercaya spesies hominid purba yang berdiri sendiri, karena terpisah dari dunia lain.

Bahkan dipercaya jadi bukti penghubung teori ‘missing link’, spesies yang menghubungkan manusia purba dan manusia modern.  

Liang Bua merupakan salah satu situs gua yang terletak di daerah perbukitan karst di wilayah Kabupaten Manggarai.

Secara geografis, lokasinya kurang lebih 15 kilometer di sebelah utara Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

BERITA REKOMENDASI

Liang bua menjadi tempat wisata andalan di Kabupaten Manggarai. Gua Liang Bua berada di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.

Liang Bua
Liang Bua (Dok. Tim JKW-PWI)

Nama “Liang Bua” berasal dari Bahasa Manggarai-Flores. “Liang” memiliki arti gua dan “bua” berarti dingin, jadi Liang Bua dapat diartikan “gua yang dingin”.

Dilihat dari morfologinya, Liang Bua memang memiliki ciri sebagai hunian pada masa prasejarah.

Hal tersebut terlihat dari ukuran gua yang dalam dan lebar dan atap yang tinggi, serta lantai gua yang luas dan relaif datar.

Dilansir dari laman web.archive.org, situs Liang Bua merupakan situs prasejarah. Telah banyak dikunjungi serta dijadikan tempat penelitian oleh peneliti dalam maupun luar negeri.

Situs ini merupakan sebuah gua hunian (okupasi) manusia prasejarah yang memiliki rangkaian atau rentetan “sequence” sangat panjang.

Berlangsung sejak kala Plestosen hingga Holosen, yaitu dari budaya paleolitik, mesolitik, neolitik, sampai budaya paleometalik.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas