Bubur Jawak, Kuliner Khas Langka Belitung Berbahan Biji Sorgum
Bubur Jawak terbuat dari biji Sorgum atau Jawak. Kuliner ini sudah makin jarang ditemukan karena sulitnya bahan baku.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Bubar jawak yang telah matang dapat Anda sajikan di dalam mangkok kecil.
Sajikan bubur jawak dengan menambahkan sedikit santan di atasnya.
Tekstur bubur jawak seperti tekstur bubur lainnya, yakni kental.
Namun dengan siraman santan, tekstur bubur ini dapat menjadi lebih sedikit cair dan cita rasa yang dihadirkan menjadi lebih gurih.
Bubur jawak memiliki nilai filosofi khusus, disebutkan oleh Adhywira jawak sebenarnya adalah pakan burung.
Dulu, saat masyarakat lokal berladang atau dalam bahasa Belitung disebut be ume, mereka menanam jawak sebagai tanaman pendamping padi.
Hal ini bertujuan agar burung-burung yang kerap menjadi hama bagi para petani tidak memakan padi yang mereka tanam.
Situasi ini menyiratkan harmonisnya hubungan antara manusia dan alam.
Jawak diketahui memiliki nilai gizi yang tinggi, bahkan disebut lebih tinggi daripada nasi dan jagung.
Hal ini dikarenakan jawak mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat.
Bubur jawak yang kaya akan nutrisi ini kemudian diolah menjadi bubur yang dipadupadankan dengan gula aren dan santan
Sehingga menambah nilai gizi dan nutrisi dari bubur jawak dan dapat memberikan asupan yang baik bagi tubuh.
Rekomendasi bubur jawak di Belitung yakni ada di Kedai Belitong Kite, Jalan Sudirman, Pangkal Lalang, Tanjung Pandan.(Tribunnews.com/Pos Belitung/Fitri Wahyuni)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Wisata belitung bubur jawak kuliner khas yang diolah dengan santan dan gula aren rasanya lezat