Peluang Koalisi PDIP dengan Demokrat Direspons Baik Elite Partai, Tiket Anies ke Pilpres Terancam
Apabila kerjasama atau koalisi PDIP dengan Demokrat ini terwujud, lantas bagaimana nasib Anies Baswedan?
Penulis: Daryono
Editor: Endra Kurniawan
"Saya malah enggak tahu. Enggak ada rencana ketemu. Kalau memang ada foto pertemuan (SBY dan Jokowi) itu tunjukkan. Ini enggak ada rencana," ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu siang.
"Kan kita enggak mungkin minta ketemu. Enggak ketemu aja diomongin," lanjutnya.
Herzaky menjelaskan bahwa pada Minggu pagi, SBY dan AHY berolahraga jalan santai di kawasan GBK, Jakarta.
"Pagi tadi memang pak SBY dan Mas AHY jalan santai di GBK tadi pagi. Ke saya banyak wartawan tanya, bang Pak Jokowi ketemu sama Pak SBY? Saya jawab enggak ada rencananya. Tanpa rencana sama sekali," katanya.
Herzaky juga menegaskan dirinya hingga saat ini tidak melihat Jokowi di GBK, termasuk foto-foto yang menunjukkan keberadaan Jokowi di GBK.
"Karena saya belum lihat foto Pak Jokowi. Saya tidak lihat Pak Jokowi. Yang saya lihat ada Pak SBY, Mas AHY dan Mba Annisa dan keluarga," katanya.
"Pak SBY sempat didoorstop sama wartawan soal pertemuan Puan dan AHY."
Sementara soal kehadiran Paspampres yang disebut sebagai indikasi kuat keberadaan Jokowi di GBK, Herzaky mengatakan SBY juga dikawal Paspampres.
"Ya berbicara kalau ada Paspampres, kan Pak SBY juga dikawal Paspampres," ujarnya.
Nasib Anies jika Demokrat berkoalisi dengan PDIP
Apabila Demokrat nantinya bergabung dengan PDIP, maka tiket Pilpres 2024 yang dikantongi Anies bakal terancam.
Saat ini, Anies didukung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat.
Untuk dapat maju di Pilpres, partai atau koalisi partai harus memenuhi syarat memperoleh 20 persen suara sah nasional (presidential theshold).
Baca juga: DPW PKS DKI Jakarta Soroti Upaya PDIP Dekati Demokrat: Pesan Kami, 3 Partai Ini Solid
Apabila Demokrat hengkang maka NasDem dan PKS belum memenuhi syarat 20 persen untuk mencalonkan capres.