Unggas Sehat Dipotong Sebagai Shock Therapy
Sweeping yang dilakukan oleh Sudin Kelautan dan Pertanian Jakarta Barat tidak menemukan unggas yang terinfeksi flu burung.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sweeping yang dilakukan oleh Sudin Kelautan dan Pertanian Jakarta Barat tidak menemukan unggas yang terinfeksi flu burung. Walaupun begitu, petugas tetap memotong unggas yang ada di pemukiman kelurahan Semanan sebagai shock therapy bagi warga yang masih membandel.
Menurut Kasudin Kelautan dan Pertanian Jakarta Barat, Kusdiana, pihaknya mendatangi empat rumah warga yang memelihara unggas. Dari empat rumah tersebut, hanya satu rumah yang memilki peternakan unggas besar.
"Ada semua unggas disitu. Karena memang sebagai mata pencahariannya. Kami tetap potong unggas-unggas, sekitar lima atau enam ekor. Maksudnya sebagai shock therapy agar warga tak memelihara unggas di lingkungan pemukiman," ujar Kusdiana, Selasa (10/1/2012).
Kusdiana menerangkan, walaupun tidak ditemukan unggas yang terinfeksi flu burung, namun pemeliharaan unggas di pemukiman warga tidak diperbolehkan karena menyalahi Perda nomor 4 tahun 2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas di Wilayah Provinsi DKI Jakarta.
"Yang dipotong itu unggas sehat, bisa dikonsumsi. Tetapi tetap kita imbau pada warga sekitar agar mematuhi Perda, karena satu diantara penyebab penularan flu burung dari unggas itu sendiri," ucapnya.
Kusdiana menambahkan, lokasi tempat dilaksanakan sweeping tadi sangat kumuh dan rentan tertular virus flu burung bila tak dibenahi.
"Pemukiman yang tadi kami datangi itu pemukiman kumuh. Bau (kotoran) unggas kemana-mana. Sebagai langkah pengamanan, unggas sebagai pembawa virus itu harus dihilangkan," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.