Semalam Pedagang Tahu Tempe Di-sweeping
Meroketnya harga kedelai hingga menembus angka Rp 8.300 per kg membuat sejumlah pembuat tempe dan tahu melakukan aksi mogok
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meroketnya harga kedelai hingga menembus angka Rp 8.300 per kg membuat sejumlah pembuat tempe dan tahu melakukan aksi mogok masal yang sedianya dilakukan hari ini. Aksi sudah dimulai dengan cara yang lebih ekstrim, Selasa (24/7/2012) malam.
Ratusan pedagang tak hanya mogok berdagang, mereka menggelar aksi sweeping ke sejumlah pasar tradisional di Jakarta Timur dan Bekasi. Aksi sweeping ini mereka gelar guna memastikan tak ada satu pun pedagang tahu tempe yang berjualan.
“Aksi ini untuk kebersamaan kita untuk mengawasi tukang tahu tempe semuanya biar ada perhatian dari pemerintah,” kata Kasmito, pengawas Primkopti Jakarta Timur, di saat melakukan sweeping pedagang di Pasar Ciracas, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (24/7/2012) malam.
Kasmito juga menuturkan bahwa aksi mogok massal ini merupakan hasil keputusan rapat Puskopti DKI Jakarta pada tanggal 18 Juli 2012 lalu. Dimana disepakati bahwa mulai Selasa (24/7/2012) malam, pengrajin tempe dan tahu di semua wilayah DKI Jakarta melaksanakan demo mogok produksi dan berjualan.
“Ini semua kami lakukan untuk menyikapi kenaikan harga kedelai. Setelah ini kami akan ujicoba untuk selalu menaikkan harga, nanti kalau ga ada tanggapan juga dari pemerintah kami akan demo lagi besar-besaran, kami akan menutup jalan,” tegasnya.
Beruntung aksi sweeping yang berlangsung di Pasar Ciracas berjalan damai dan tertib. Di pasar ini, tidak ditemukan pedagang tahu tempe yang beroperasi. Rombongan yang sebelumnya juga melakukan sweeping di Pasar Kramatjati ini kemudian melanjutkan aksinya ke Pasar Kranggan, Bekasi.
Dalam aksinya mereka menggunakan sepeda motor. Sepanjang perjalanan, tidak satu pun petugas polisi yang terlihat melakukan pengawalan. Meski tidak sampai menimbulkan kemacetan yang parah, aksi mereka mengundang keresahan warga sekitar.
baca juga: