Wihanto Menanti Janji Menteri Djan Faridz
mereka justru menerima kenyataan pahit, kampung tempat tinggalnya dilanda kebakaran.
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Rachmat Hidayat
Baca juga Tribun Jakarta Digital
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Hari Raya Idul Fitri 1433 H menjadi pengalaman Lebaran tak terlupakan bagi warga daerah Kali Mati, Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Bukannya mudik ke kampung halaman atau mempersiapkan perayaan Lebaran di penghabisan Ramadhan, mereka justru menerima kenyataan pahit, kampung tempat tinggalnya dilanda kebakaran.
Genap sebulan sejak peristiwa mengerikan itu berlalu, para korban kebakaran di Karet Tengsin sudah berupaya mulai membangun kembali rumah mereka. Modal untuk biaya membangun rumah seadanya saja, bahkan dengan cara meminjam uang.
Warga bersusah payah mencoba membangun kembali kehidupan mereka dengan mendirikan kembali bangunan di bekas rumah lama mereka yang habis dilalap api.
Pengorbanannya tentu ada. Mereka harus meminjam-minjam uang kesana-sini, menghemat banyak pengeluaran, termasuk mengubur impian pulang ke kampung pada saat lebaran.
Para korban kebakaran ini mencoba memulai kembali kehidupan mereka usai peristiwa kebakaran yang memporak-porandakan hidup mereka.
Wihanto, seorang warga korban kebakaran, mengaku harus meminjam uang ke keluarganya untuk membangun kembali rumahnya. Ia menyebut keluarganya sangat membutuhkan rumah sehingga Wihanto, bagaimanapun caranya, berusaha memperoleh dana pembangunan rumah, kendati harus berhutang.
Wihanto memperhitungkan biaya paling minim untuk memperbaiki rumahnya berkisar Rp 15 juta. Ia masih bingung mencari pinjaman dana. Tetapi Wihanto masih memiliki harapan, yakni janji Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, yang pernah menyatakan akan memberi bantuan sebesar Rp 11 juta per rumah.
"Mudah-mudahan sih cepet cair, niat saya uang itu untuk bayar utang, kalo gak cair gak tau deh gimana bayarnya," tutur Wihanto.
Sukidjo, Ketua RT 03/07 Kelurahan Karet Tengsin, mengatakan warga tempat tinggalnya memang cukup banyak yang sudah bertanya-tanya dan bertanya kepada dirinya perihal bantuan dari Menteri Perumahan Rakyat. Uang itu sangat dibutuhkan untuk membangun kembali rumah mereka yang hancur dalam kebakaran.
"Warga sudah menunggu-nunggu Rp 11 juta itu turun. Kebanyakan memang sudah mulai bangun, mereka malah nekad pinjam sana-sini karena merasa sudah dijanjikan bantuan Rp 11 juta itu," kata Sukidjo.
Pada Senin (6/8/2012) malam lalu, kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kalimati, Karet Tengsin, Benhil, Jakarta Pusat. Api mulai berkobar sejak pukul 19.35 WIB dan baru berhasil dipadamkan lima jam setelahnya.
Dahsyatnya kobaran api bisa diukur dari pengerahan sedikitnya 40 mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas (Sudin) Damkar Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan serta Dinas Damkar dan PB DKI dalam kejadian ini.
Api yang membara membakar ratusan rumah di pemukiman padat penduduk itu. Sebanyak 565 kepala keluarga, atau sekitar 1.695 jiwa, menjadi kehilangan tempat tinggal. Kebakaran itu melahap empat RT setempat, yaitu RT 01 sampai RT 04.
- Panwaslu Periksa Metrotv dan TVone Terkait Iklan APPSI
- Fraksi Demokrat DPR Rapat Strategi Pemenangan Foke-Nara
- Angkat PNS Jelang Pilgub, Foke: Ya Allah, Ngeres Banget
- Warga Jakarta Kembali Diingatkan Cerdas Pilih Pemimpin
- Foke-Nara Bantah Bagi-bagi Jamkesda Disumpah Al Quran
- Ray Rangkuti: Panwaslu dan KPU DKI Diganti Robot Saja!