Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadilah Pengamat Jujur, Bukan Penyebar Fitnah

Sharief Rachmat menyesalkan adanya komentar dari pengamat yang menyebutkan bahwa foto-foto umrah Jokowi bernuansa politik.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Jadilah Pengamat Jujur, Bukan Penyebar Fitnah
/TRIBUNNEWS.COM/ISTIMEWA
JOKOWI UMRAH: Walikota Solo Haji Joko Widodo (Jokowi) calon Gubernur DKI Jakarta bersama istri Hj Iriana Joko Widodo (Bu Ana) dan kedua anaknya Gibran Rakabuming dan Kahiyang Ayu, dalam rangka Bulan Ramadan menjalankan ibadah Umrah di Madinah Arab Saudi. Selama 5 hari keluarga Jokowi ketanah suci dari tgl 26 Juli hingga balik tenah air 30 Juli 2012. Jokowi didampingi istri dan kedua anaknya foto bersama di Tanah Suci. (TRIBUNNEWS.COM/ISTIMEWA) 

TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI - Sharief Rachmat Plt Ketua Korwil PDI Perjuangan Arab Saudi menyesalkan adanya komentar dari pengamat yang menyebutkan bahwa foto-foto umrah Jokowi yang tersebar di dunia maya bernuansa politik.

"Pada dasarnya   kami bersyukur adanya saran dan kritikan yang dapat membangun ke arah 
lebih baik, sekaligus bermanfaat buat rakyat. Tapi yang disayangkan   apabila hasil pengamatan dan penilaian tersebut berujung ke suudzon dan fitnah," katanya.

Sharief Rachmat Plt, Ketua Korwil PDI Arab Saudi, dalam surat elektroniknya yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (8/9/2012), mengatakan pengamat tersebut tidak mengetahui kronologi penyebaran foto ibadah umrah Jokowi dan keluarganya.

Sebelumnya, pada Jumat (07/09), Tribunnews.com memuat berita mengenai pernyataan pengamat politik Amir Hamzah tentang tersebarnya foto Ibadah umrah salah satu calon Gubernur DKI  Jakarta Joko Widodo yang biasa disapa Jokowi.

"Setibanya di Makkah setelah dari Madinah, saya mewakili teman- teman  Korwil meminta izin untuk menyebarkan foto- foto ibadah Umrah Pak  Jokowi beserta keluarga.  Tetapi Pak Jokowi tidak setuju bila foto-foto tersebut disebarkan apalagi diekspos berita, karena hal itu untuk  koleksi pribadi saja. Karena inisiatif, kami lancang ekspos dan pajang  di jejaring sosial facebook dan twitter pribadi. Sekaligus kami sebar  pula ke beberapa teman wartawan yang kita kenal. Foto tersebut  menyebar luas, itu berkat bantuan teman-teman di jejaring sosial dan  itu hal yang sah - sah saja. Kami dan masyarakat lainnya menyebarkan foto Jokowi karena kami simpatik dan kagum terhadap beliau. Masa  nyebarkan foto umroh Pak Jokowi salah? apa harus sebarkan foto porno," jelas Sharief.

Lebih lanjut Sharief mengatakan, dasar mereka apa penyebaran foto tersebut berbau politis dan untuk menangkal isu SARA? "Sudah jelas kami tegaskan bahwa sejak awal Pak Jokowi tidak setuju, melainkan ini atas keinginan lancang dan  inisiatif kami saja," katanya.

Sharief menantang Amir Hamzah untuk membuktikan pernyataannya bahwa  foto -foto Ibadah Umrah Pak Jokowi serta keluarga hasil manipulasi  komputer.

Berita Rekomendasi

"Kalau tidak bisa membuktikan, sebaiknya secara satria  meminta maaf. Karena kami pun yang berada di Arab Saudi bisa  membuktikan bahwa pernyaataan Amir Hamzah tersebut suatu kebohongan.  Banyak masyarakat Indonesia di Arab Saudi yang bisa dijadikan saksi,  dan banyak kader -kader PDI Perjuangan, Nahdlatul Ulama, GP Ansor,  Gusdurian di Arab Saudi bisa dijadikan saksi," jelsnya.

Perlu diketahui pula, katanya, apabila Jokowi berniat saat itu untuk menangkal isu SARA dan politis,  tentu saat di Arab Saudi beliau akan melakukan temu akbar dengan  masyarakat Indonesia dan tokoh-tokoh Agama di Arab Saudi. "Tetapi  kenyataannya beliau tidak melakukan, padahal undangan yang disampaikan 
sangat banyak sekali. Beliau tidak merespon karena tidak mau memanfaatkan Ibadahnya, beliau jauh-jauh datang berniat tulus untuk  beribadah. Dan kami pun bisa memaklumi serta tidak kecewa," ujarnya.

Sharief pun menyarankan kepada pengamat tersebut untuk istigfar dan  jangan takabur. "Keimanan Islam seseorang hanya Allah SWT yang  mengetahui, hebat sekali manusia bisa mengukur keimanan manusia.  Sebaiknya jadilah pengamat yang jujur dan membangun, bukan sudzon  serta penyebar fitnah," kata Sharief. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas