Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendikbud Ogah Komentari Pencabutan RSBI SMAN 6 dan 70

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menolak untuk menurunkan status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

Penulis: Mochamad Faizal Rizki
zoom-in Mendikbud Ogah Komentari Pencabutan RSBI SMAN 6 dan 70
NET
Kemendikbud 

Laporan Wartawan Tribun Jakarta Mochamad Faizal Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menolak untuk menurunkan status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang disandang SMAN 6 dan SMAN 70 terkait tawuran yang terjadi kemarin Senin, (24/9/2012) siang.

Tawuran tersebut menyebabkan tewasnya salah seorang siswa SMAN 6 Jakarta bernama Alawy Yusianto Putra (15).

M Nuh beralasan kebijakan  pencabutan status RSBI kepada kedua SMA yang hanya berjarak 300 meter tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.

"Sekarang enggak mau bicara itu di sini. Di sini temanya rekonsiliasi dulu. Itu yang harus kita dorong. Kalau sanksi diturunkan derajatnya, dikeluarkan kepala sekolahnya, ya masalahnya enggak akan selesai-selesai," ujar M Nuh kepada wartawan seusai konferensi pers di SMAN 6 Jakarta yang juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan kedua kepala sekolah SMAN 6 dan 70, Selasa, (25 /9/2012).

Sekarang ini, lanjut dia, belum saatnya memberikan sanksi bagi SMA 6 dan SMA 70. Saat ini yang diperlukan yakni rekonsiliasi kedua belah pihak yang melibatkan seluruh stakholder mulai dari pimpinan sekolah dan komite sekolah.

"Untuk saat ini, langkah selanjutnya ialah  bagaimana kita membangun rekonsiliasi sehingga ke depan kejadian seperti ini tidak terulang kembali," kata Mendikbud.

BERITA TERKAIT

Saat ditanya apakah nanti kedua sekolah yang kerap tawuran ini salah satunya akan direlokasi atau dimerger M Nuh menjawab hal yang serupa.

"Rekonsiliasi kedua sekolah merupakan hal yang paling utama dan penting. Sehingga peristiwa seperti ini tidak terulang, mari sama-sama kedua sekolah SMA 6 dan 70 membuka lembaran baru,"ujar.

Alawy merupakan siswa kelas X yang tewas setelah ditikam saat terjadi tawuran di dekat sekolahnya. Alawy tewas seketika dalam perjalan menuju RS Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta Selatan.

Jenazah Alawy sempat dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan autopsi dan akhirnya dimakamkan pada hari ini, Selasa, (25/9/2012) pagi, di TPU Poncol, Karang Tengah, Tangerang.

Berita Terkait: Tawuran Pelajar

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas