SMAN 70: Tawuran Dipicu Warisan Senior dan Wilayah Kekuasaan
Tawuran yang kerap terjadi antara siswa SMAN 70 dengan siswa SMAN 6, Jakarta, merupakan warisan dari para alumni.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tawuran yang kerap terjadi antara siswa SMAN 70 dengan siswa SMAN 6, Jakarta, merupakan warisan dari para alumni.
Hal itu terungkap dalam pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap terhadap 10 siswa SMAN 70, Senin (1/10/2012).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, ke 10 siswa SMAN 70 tersebut terlibat dalam aksi tawuran yang terjadi di Bulungan, kawasan Blok M.
Tak hanya itu, mereka juga melihat tersangka Fitra membacok Alawy, siswa SMAN 6, Jakarta, menggunakan celurit hingga korban meninggal.
"Hasil sementara diketahui, 10 siswa ini ada dilokasi dan melihat Fitra, pelaku utama melukai Alawy," singkat Rikwanto di Mapolda Metro Jaya.
Selain itu, berdasarkan keterangan 10 siswa tersebut diketahui bahwa aksi tawuran yang sering terjadi merupakan warisan para senior maupun para alumni.
"Jadi adanya tawuran itu, kata mereka, karena turunan dari senior. Mereka juga membagi wilayah kekuasaan masing-masing sekolah. Bulungan kawasan SMAN 70 dan Mahakam SMAN 6 dan kalau ada yang melanggar batas artinya mengajak perang," tegas Rikwanto.
Kemudian, ada juga pembagian kelompok yang ada di dua sekolah tersebut. "Ada nama-nama geng yang berlaku di SMAN 70 seperti Geng Balistik dan Geng Gestapo, sementara kalau di SMAN 6 tidak ada geng, tapi menyatu menjadi kelompok besar."
BACA JUGA: