Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Perampokan di dalam Taksi: Saya Takut Diperkosa

Ratna Komalasari, korban perampokan di dalam taksi hari Minggu malam kemarin

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Korban Perampokan di dalam Taksi: Saya Takut Diperkosa
Net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ratna Komalasari, korban perampokan di dalam taksi hari Minggu malam kemarin, sempat menghubungi temannya sesaat sebelum ia dirampok.

"Waktu itu sempet mencet nomer temen, ketika saya dirampok temen saya itu sempet denger," terang Ratna saat ditemui dirumahnya di kawasan Gandaria Selatan, Rabu (31/10/2012).

Temannya itu sempat mendengar bagaimana Ratna berteriak-teriak dan berdebat dengan pelaku perampokan. Ketika handphone mati, temannya itu berusaha menghubungi kembali Ratna, tetapi hp sudah tidak aktif. Karena khawatir temannya kemudian menghubungi keluarga Ratna dan datang kerumah Ratna.

Saat temannya tiba dirumahnya, tak lama Ratna menghubungi rumah dan mengabarkan ia telah mengalami perampokan dan minta dijemput.

Ratna Komalasari mungkin tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi korban perampokan dalam taksi, Minggu (28/10/2012) lalu. Ratna adalah  korban perampokan didalam taksi saat ia hendak pulang menuju kerumahnya.

Beruntung Ratna tidak mengalami pelecehan seksual ataupun luka yang serius dalam perampokan tersebut. Meskipun, sempat mendapat pukulan dari pelaku.

"Waktu itu yang saya takut, saya akan diperkosa atau dibunuh," tutur Ratna kepada Tribun di rumahnya di kawasan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2012).

BERITA TERKAIT

Dalam perampokan tersebut Ratna kehilangan uang, perhiasan, serta tiga buah telepon genggam. Yang menarik, pelaku sebelum menurunkan Ratna di pinggir jalan, sempat mengembalikan kartu ATM, tiga buah sim card, serta uang sebesar 150 ribu kepada Ratna.

"Ngga ngerti juga sim card saya dibalikin. Uang Rp 150 ribu juga dikembalikan," imbuh Ratna.

Ratna mengaku, saat di dalam taksi, pelaku sempat menanyakan pekerjaan dan alamatnya. Pelaku juga mengatakan selama Ratna kooperatif Ratna tidak akan diapa-apakan dan akan diturunkan. "Saya sempet diancam juga akan disekap kalau tidak kooperatif," tutur Ratna.

*Sopir Taksi Merupakan Komplotan Perampok

Ratna Komalasari mengalami nasib naas ketika harus menjadi korban perampokan di dalam taksi, Minggu (28/10/2012) malam lalu.

Menurut Ratna perampokan tersebut sudah terencana dan sang sopir taksi memang merupakan bagian dari kawanan itu.

"Pasti komplotan mas, sopirnya juga sempat ngancam saya, kata dia udah diam aja, dia juga sempat menyuruh tiga orang pelaku untuk memegangi saya agar tidak berontak," ujar Ratna kepada Tribun, Rabu (30/10/2012).

Ratna sendiri mengaku tidak ngeh dengan ciri-ciri sopir taksi tersebut, tetapi yang ia ingat si sopir dan salah seorang pelaku bicaranya agak berlogat Sumatera Utara.

Sopir Taksi yang seingat Ratna tidak memiliki ID di dalam taksinya itu mengangkut kawanan perampok di dekat bundaran pondok indah yang mengarah ke tarogong. Menurut Ratna si sopir memberhentikan mobilnya dan berlagak membetulkan sepatu, lalu naik tiga orang perampok tersebut.

"Pelaku naik tiga orang, satu didepan dua di kanan kiri saya. Yang di kanan saya orangnya agak gemuk dan agak putih, kalo yang kiri agak hitam dan gak gemuk. Kalo wajahnya gak jelas," ujar Ratna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas