Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karena Banjir, JK Tertahan 3 Jam di Sudirman

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengaku tertahan di jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (17/1/2013)

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Karena Banjir, JK Tertahan 3 Jam di Sudirman
KOMPAS/LASTI KURNIA
Kawasan Sarinah di Jalan Thamrin, Jakarta, terendam banjir, Kamis (17/1/2013). Lewat pantauan udara bersama helikopter Polisi Udara Polda Metro Jaya dengan pilot Ajun Komisaris Nurhadi, tampak banjir meluas, tak hanya di permukiman, jalan protokol, namun juga fasilitas umum seperti stasiun dan terminal. KOMPAS/LASTI KURNIA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengaku tertahan di jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (17/1/2013) selama 3 jam. Hal itu dikarenakan banjir menggenangi kawasan pusat Jakarta itu.

"Kemarin saya 3 jam di Sudirman. Mau ke daerah sini. Saya agak lama juga ngga disini 3 tahun," demikian Mantan Wakil Presiden ini menuturkan kepada wartawan termasuk Tribunnews.com, saat konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/1/2013).

Sebagai informasi, hari ini, JK bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Adapun, pertemuan pasangan Presiden dan Wapres di masa Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I membahas mengenai bencana banjir yang kini juga menggenangi ibukota negara.

"Kita laporkan kegiatan PMI tangani bencana. Kedua, ada beberapa hal kita bicarakan kemungkinan perbaikan kedepan," jelasnya.

Lebih lanjut dia katakan, bahwa penyelesaian persoalan banjir mesti dicarikan dan diselesaikan pada saat musim hujan.  "Jangan nanti begitu selesai banjir orang lupa."

Sambung dia, Presiden juga dalam pertemuan tadi, mengatakan akan mengambil langkah-langkah segera untuk mengatasi permasalahan banjir.

Karenanya, dia sependapat dengan pandangan Presiden agar perbaikan infrastruktur menjadi prioritas.

"Justru pada hari-hari ini perbaikan infrastruktur. Dalam perbaikan itu tentu perlu banyak anggaran. Anggaran kita terlalu besar subsidinya justru dinikmati orang yang macet di jalanan itu. Bagaimana uang itu jangan dihabiskan di macet," katanya.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas