Ini Dia 3 Pengeroyok Wartawan Peliput Kebakaran Pulogadung
Angga BN, jurnalis foto Warta Kota, satu dari sejumlah wartawan yang menjadi korban pengeroyokan warga saat
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Angga BN, jurnalis foto Warta Kota, satu dari sejumlah wartawan yang menjadi korban pengeroyokan warga saat meliput kebakaran di kawasan Pedongkelan, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (17/3/2013) siang, sempat mengabadikan gambar atau foto para pelaku pengeroyoknya.
Menurut Angga, ada lima orang pelaku yang mengeroyoknya dan membuat wajahnya memar. Angga menjelaskan pelaku pengeroyokan berusia sekitar 20 sampai 30 tahunan. Bahkan beberapa pelaku memiliki tato di lengannya.
"Saya lagi gambar, dan tiba-tiba mereka melarang dan langsung mengeroyok saya," kata Angga. Menurut Angga pelaku memukulinya dengan tangan kosong serta ember. "Pokoknya mereka membabi buta," kata Angga.
Menurut Angga, para jurnalis yang meliput dituduh maling olah para warga. "Mereka teriakin kami maling. Padahal saya sudah ngeluarin ID Card," kata Angga.
Dari gambar foto yang berhasil diabadikan Angga, ada tiga pelaku di gambar itu. Namun hanya satu pelaku yang wajahnya terlihat kamera. Sementara dua orang lainnya menghadap belakang.
Rio Manik, kontributor Sindo TV, menjelaskan dia ia mendapatkan dua kali tendangan di tubuhnya sebelum berhasil meloloskan diri dari kepungan warga.
"Saya langsung keluar dari kepungan warga. Tapi beberapa teman kena keroyok, terutama Angga fotografer, Warta Kota," kata Rio.
Menurut Rio, saat dirinya berhasil kabur, beberapa warga lain sempat mengejarnya. "Mereka mau merampas kamera saya. Tapi beruntung saya berhasil lolos," kata Rio.
Seperti diketahui, sedikitnya 800 bangunan semi permanen di Kampung Pendongkelan, RW 15, Kelurahan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur dilalap api, Minggu siang.
Penyebab kebakaran diduga akibat kompor gas warga yang bocor. Api mulai melalap lapak bangunan pemulung ini sekitar pukul 11.40 WIB.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Kadis PKPB) DKI Jakarta, Subejo menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara penyebab kebakaran dari kompor seorang rumah warga.
Menurut Subejo bangunan yang sebagian besar semi permanen dari bahan kayu, dan angin yang berhembus kencang membuat api dengan cepat merembet dan membakar bangunan lainnya.
Dari catatannya ada 377 kepala keluarga di RT 06, dan 387 kepala keluarga di RT 07 di RW 15, Kelurahan Kayu Putih yang harus kehilangan tempat tinggalnya.
Menurut Subejo 31 mobil unit pemadam diturunkan untuk memadamkan api. Api baru berhasil dipadamkan dua jam kemudian, setelah aparat dari Satpol PP, Koramil, dan kepolisian setempat turun tangan.
Akibat peristiwa ini, kata Subejo, sekitar 2.319 kepala keluarga mengungsi. Mereka berusaha menyelamatkan barang-barang yang dianggap berharga dan diamankan ke sisi Jalan Perintis Kemerdekaan, dan jalur busway.
Hal itu membuat kemacetan terjadi terutama di Jalan Perintis Kemerdekaan yang mengarah ke Cempaka Putih.
Menurut Subejo, kebakaran membuat seorang warga Priyo (45), mengalami luka di lengan kirinya, terkena puing bangunan saat mencoba memadamkan api.