Alasan Polisi Tak Menanggapi Laporan Karyawan Imam Syafii
Nyawa Imam SyafiI (31), mungkin masih bisa tertolong apabila aparat Kepolisian Polsektro Joharbaru bergerak cepat.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nyawa Imam Syafi'I (31), mungkin masih bisa tertolong apabila aparat Kepolisian Polsektro Joharbaru bergerak cepat.
Imam menjadi korban perampokan, penculikan, sekaligus pembunuhan pada Sabtu (16/3/2013).
Jenazah Imam sendiri baru ditemukan di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di area terminal 1C Bandara Internasional Soekarno - Hatta, Selasa (19/3/2013), pukul 01.30.
Imam diduga diculik pada Sabtu (16/3/2013) pagi dan sebenarnya dua karyawan Imam sempat melaporkan peristiwa itu ke Polsektro Joharbaru pada Sabtu (16/3/2013) siang.
Kedua karyawan Imam yang melapor ke Polsektro Joharbaru adalah Ahmad Dardiri (24) dan Imam Rohbani (25).
Keduanya lekas berlari ke Polsektro Joharbaru yang jaraknya cuma 100 meter dari toko komputer milik Imam di Jalan Kramat Pulo Gundul, RT 10/10, Kelurahan Tanahtinggi, Kecamatan Joharbaru setelah menerima telpon dari Imam dan mendapati Imam tak bicara tapi justru sedang berada dibawah tekanan pihak lain.
Saat itu, menurut Rohbani, ketika dihubungi wartakotalive.com, Imam terdengar ditanyai nomor PIN ATM serta ada pula nada mengancam.
Rohbani sempat merekam pembicaraan Imam dengan pelaku di telepon genggam itu, baru setelah itu Rohbani dan Dardiri pergi ke Polsektro Joharbaru untuk melapor dan memperdengarkan rekaman itu ke petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Joharbaru. Tapi, polisi tidak menanggapi laporan tersebut.
Kapolsektro Joharbaru, Komisaris Dasril, membantah bahwa kedua karyawan Imam yang datang melapor ke Polsektro Joharbaru itu datang dengan membawa rekaman Imam sedang dalam tekanan penjahat.
"Berdasarkan laporan dari anggota saya, dia (karyawan Imam,red) tak membawa rekaman tersebut," kata Dasri ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/3/2013) siang.
Menurut Dasril, kedua karyawan Imam yang datang melapor pada Sabtu (16/3/2013) siang itu hanya mengatakan bahwa bosnya mengalami masalah di kawasan industri di Pulogadung, Jakarta Timur.
"Dua karyawan itu tidak juga menjelaskan apa masalahnya ke anak buah saya. Makanya, kemudian kami arahkan untuk melapor saja di Polsektro Pulogadung," tuntas Dasril kepada wartakotalive.com.