Akbar Enggan Tanggapi Tudingan Panitia Kongres HMI
Kongres Ke-28 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) masih terus berlangsung, hingga Minggu (24/3/2013), molor dua hari
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Domu D. Ambarita
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kongres Ke-28 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) masih terus berlangsung, hingga Minggu (24/3/2013), molor dua hari dari jadwal yang ditetapkan panitia, berakhir 22 Maret. Panitia kemudian menuding tokoh senior HMI Akbar Tanjung mengganggu jalannya kongres.
Tribunnews.com pun mencoba mengonfirmasi mantan Ketua Umum Pengurus Besar HMI Akbar Tandjung. Namun, Akbar belum dapat dihubungi hingga kini. Berkali-kali ditelepon, namun mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya itu tidak merespons. Dan ketika ditanyakan melalui pesan singkat, ia hanya membalas sedang di luar Jakarta.
"Saya sedang di Gorontalo," kata Akbar kepada Tribunnews.com, Minggu (24/3/2013). Dia tidak menjawab pertanyaan Tribun tentang adanya dugaan dia mengganggu kelancaran kongres yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana (OC) Nasional Kongres Ke-28 HMI, M Chairul Basyar, mengatakan kongres saat ini masih menemui jalan buntu.
"Kondisi kongres yang terlihat sedang dalam keadaan deadlock ini bukan berarti tidak ada sesuatu dibelakangnya. Harus diakui keadaan yang menciptakan kongres seperti ini adalah adanya intervensi KAHMI yang berlebihan," kata ChairulBasyar, yang menjabat Wakil Sekjen PB HMI di bawah Ketua Umum Noer Fajriensyah.
Chairul mengungkapkan hal itu dibuktikan dari dipanggilnya beberapa ketua umum Badko HMI (Wilayah), Presidium sidang dan Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) PB HMI dirumah Akbar Tandjung.
Chairul mengatakan dalam pertemuan tersebut Akbar Tandjung sebagai alumni HMI yang dibanggakan mengarahkan untuk badko-badko, presidium sidang dan MPK untuk mengambilalih kongres HMI dengan tidak mengakui lagi Panitia Kongres Ke-28 HMI yang telah dipilih.
Ia menyebutkan pada pertemuan tersebut pun dihadiri oleh Taufik Hidayat Presidium Nasional KAHMI yang juga pengurus Partai Golkar.
"Satu malam berikutnya setelah pertemuan di rumah Akbar Tandjung, Taufik Hidayat datang ke arena kongres bersama pasukannya seperti Yayat Biaro yang juga fungsionaris Golkar dan kawan-kawannya yang lain yang sudah bukan lagi anggota HMI aktif membuat pertemuan dan memanggil cabang-cabang peserta kongres untuk memasukkan kepentingannya," ungkapnya.
Chairul pun menegaskan pihaknya akan melawan kepentingan-kepentingan atas nama KAHMI yang dibawa oleh Akbar Tanjung dan Taufik Hidayat. Ia pun berharap kepada alumni yang berkepentingan untuk berhenti melakukan intervensi-intervensi terhadap HMI yang akan merusak nilai-nilai independensi etis dan independensi organisatoris HMI yang sangat sakral.
"Kami juga informasikan, pertemuan ketum-ketua umum Badko (Badan Koorsdinasi, tingkat Provinsi) dan presidium-presidiun sidang di rumah Bang Akbar Tandjung tanggal 22 Maret 2013," katanya. (*)