Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gonti Minta Anaknya Dirujuk ke Penang Adventist Hospital Malaysia

Memilih rumah sakit di luar negeri karena pihak RS mengaku tidak memiliki peralatan memadai untuk menguji penyebab musibah yang menimpa Edwin

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Gonti Minta Anaknya Dirujuk ke Penang Adventist Hospital Malaysia
Warta Kota/Budi Malau
Ayah Bayi diamputasi Gonti Sihombing di Komnas Anak, Rabu 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gonti Sihombing (34), ayah Edwin Timothy Sihombing bayi dua setengah bulan yang diamputasi oleh dokter RS Harapan Bunda, Jakarta Timur tanpa pemberitahuan dengan orang tua sebelumnya, didampingi kuasa hukum melakukan mediasi dengan Rumah Sakit Harapan Bunda.

Happy Sihombing ketua tim kuasa hukum pasien menuturkan, pihaknya meminta RS untuk segera dirujuk ke rumah sakit di luar negeri dan berjanji akan memberi jawaban kepada keluarga Edwin tiga hari kemudian.

"Kami minta rujukannya RS terbaik yaitu di Penang, Penang Adventist Hospital, tapi kami ditawarkan RS Harapan Bunda untuk dirujuk ke RS terbaik di Indonesia," kata Happy usai melakukan pertemuan di Rumah Sakit Bunda, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (13/5/2013) kemarin.

Menurut Happy, pihak rumah sakit belum memberikan jawaban kepada keluarga. Untuk itu dirinya dan keluarga menunggu sampai hari Senin untuk melihat perkembangan lebih lanjut pihak rumah sakit.

"Kesimpulannya ada itikad baik pihak rumah sakit dengan menerima undangan secara kekeluargaan sesuai tenggang waktu diberikan oleh kuasa hukum. Kami masih menunggu penjelasan rumah sakit dalam 3 hari ke depan. Kami meminta bersabar karena belum ada jawabaan," kata Gonti.

Alasan memilih rumah sakit di luar negeri karena pihak RS mengaku tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menguji penyebab musibah yang menimpa putera pertama pasangan Gonti Laurel Sihombing (34) dan Romauli Manurung (28).

Berita Rekomendasi

"Dalam mediasi itu, pihak rumah sakit mengatakan ketidakmampuan melakukan operasi bedah tulang. Maka dari itu kita ajukan RS alternatif diluar negeri. Ya, kalau ada alternatif RS didalam negeri, silahkan saja," jelasnya.

Pertemuan ini, kata Happy, terbilang alot karena sempat diwarnai perdebatan perihal alasan memilih tindakan amputasi. Mediasi dimulai pukul 13.30 WIB dan berakhir pukul 16.30 WIB kemarin sore.

"Meskipun agak lama dan berdebat tapi intinya pembicaraan ini masih bersifat kekeluargaan. Kami minta RS mempertimbangkan tuntutan secara keseluruhan," kata Happy.

Diketahui kasus bermula kala jari telunjuk Edwin diamputasi pada pukul 07.00 WIB, Minggu (31/4) oleh Zainal Abidin, dokter spesial tulang. Pemotongan lantaran pembusukan dan kerusakan jaringan sel kulit (nekrosis).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas