Pengusaha di Waduk Pluit: Saya tak Permasalahkan kok
Yohanes, mengakui mendukung program pemerintah untuk mensterilisasikan bantaran Waduk Pluit dari bangunan.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta — Pemilik usaha tanaman hias dan batu alam di bantaran Waduk Pluit, Yohanes, mengakui mendukung program pemerintah untuk mensterilisasikan bantaran Waduk Pluit dari bangunan. Ia pun turut membantu pembongkaran tempat usaha miliknya itu.
Pria yang sudah 15 tahun membuka usahanya di bantaran Waduk Pluit ini mengaku rela tempat usahanya dibongkar demi kepentingan orang banyak.
"Saya tidak permasalahkan kalau untuk kepentingan umum. Ini kan untuk warga-warga juga. Jadi tidak ada masalah. Saya mendukung," kata Yohanes, Senin (20/5/2013).
Yohanes mengaku sudah mendapatkan surat pembongkaran atas usahanya tersebut yang dikeluarkan oleh pemerintah. Akan tetapi, ia akan mengalah jika tempatnya dijadikan proyek pembangunan pemerintah.
"Saya juga dulu ada proposalnya dari Kecamatan hingga Gubernur. Sampai saat ini pun masih ada. Tapi kalau untuk kepentingan negara, saya mau bilang apa," ujarnya.
Yohanes mempunyai usaha tanaman hias dan batu alam, seperti bonsai dan batu-batuan untuk hiasan. Saat ini, lahan yang dipakai untuk usaha sudah mulai dibongkar berbarengan dengan pembongkaran lapangan futsal Pluit.
Hanya terdapat satu bangunan saja di tempat usaha miliknya di lahan seluas 6.000 meter persegi ini. Bangunan itu semacam pendapa beratap bambu. Bangunan itu berfungsi untuk menaruh barang-barang dan juga pupuk. Saat ini, bangunan tersebut belum dibongkar, hanya beberapa bagian saja yang sudah dipereteli.
Yohanes rencananya akan membawa barang-barang yang berada di dalam bangunan tersebut. Ia pun meminta agar bangunan itu tidak dirobohkan sampai barang-barang yang ada di dalamnya diambil olehnya. Akan tetapi, petugas tetap akan merobohkan bangunan itu hari ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.