ICW Laporkan Kecurangan UN 2013 ke Irjen Kemendikbud
Indonesia Corruption Watch melaporkan kasus dugaan kecurangan Ujian Nasional 2013 di SMK Widuri, Jakarta Selatan ke
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch melaporkan kasus dugaan kecurangan Ujian Nasional 2013 di SMK Widuri, Jakarta Selatan ke Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peneliti ICW untuk Monitoring Pelayanan Publik, Siti Juliantari Rachman diterima langsung Irjen Haryono Umar. ICW meminta pihaknya menginvestigasi lebih lanjut kasus kebocoran UN di SMK Widuri.
"Kami juga meminta adanya rehabilitasi psikologis terhadap anak-anak atas nilai kejujuran yang dianggap tidak penting lagi," ujar Juliantari dalam rilis yang diterima Tribunnews.com di Jakarta, Senin (10/6/2013).
Menurut Juliantari, apa yang terjadi memperlihatkan sistem UN tak dapat dipercaya menyusul terbuktinya banyak soal yang bocor dan tetap muncul. Meski pada pelaksanaan UN kali ini menggunakan 20 paket soal dan barcode pada soal dan kunci jawaban.
Keinginan Kemendikbud menerapkan standar tinggi UN ternyata tak dibarengi dengan persiapan guru dan perangkat pendidikan yang ada. Sehingga wajar jika UN sebagai salah satu standar kelulusan dan indikator kenaikan mutu pendidikan perlu dipertanyakan.
"Generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa malah diajarkan untuk berbuat tak jujur dalam mengerjakan UN. Padahal kejujuran menjadi bagian dari nilai antikorupsi yang saat ini terus digaungkan di Indonesia," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.