Pendampingan Membuat Anak Yatim Menjadi Pribadi Mandiri
Kurang pengasuhan dan perlu kasih sayang orangtua cenderung membuat anak yatim dan anak dhuafa kurang percaya diri
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang pengasuhan dan perlu kasih sayang orangtua cenderung membuat anak yatim dan anak dhuafa kurang percaya diri dan merasa terpinggirkan.
Mereka ingin bisa bersenang-senang, outbound, mempunyai buku layak dan sebagainya seperti mempunyai orangtua. Celakanya tidak banyak, organisasi atau kepedulian organisasi atau kelompok masyarakat yang mempunyai kepedulian.
Nah, menyadari pentingnya aktivitas menyenangkan itu, Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dan Human Appeal International (HAI) Uni Emirat Arab mengadakan acara Wisata Yatim bagi anak yatim dan dhuafa di Jl. Kampung Codokom Wates RT.01/11 Kopo Cisarua Bogor Jawa Barat, Jumat (14/6) hingga Sabtu (15/6).
Kegiatan yang diikuti 350 orang yatim dan dhuafa se-Jabodetabek ini diisi dengan berbagai permainan outbound seperti Ice Breaking, Gathering Games, Children Rope dan Nature Education.
"Dengan kegiatan ini kami berharap mereka akan bisa jadi pribadi yang mandiri, sehat dan peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan, serta mempunyai mental kuat dan cerdas dan bermanfaat untuk masa depan," kata Koordinator Bidang Yatim PKPU, Rudini kepada Tribunnews, Sabtu (15/6/2013).
Peserta yang rata-rata siswa SMP, juga mendapatkan edukasi berupa petualangan berbaur dan tinggal bersama warga desa, Wisata alam, Pemeriksaan kesehatan (Gizi, Gigi, dan kesehatan), edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberian paket peralatan sekolah (tas, ATK).
Dikatakan Rudini, apa yang dilakukan PKPU wujud berbagi kebahagiaan karena sampai saat ini telah membina sekitar 2000 yatim di seluruh Indonesia dan penerima manfaat dari program yatim ini. (Eko Sutriyanto)