Dibukanya Terminal Grogol Berpotensi Kurangi Pemudik di Kalideres
Bakal menumpuknya pemudik di Terminal Grogol, disinyalir akan membuat pemudik di Terminal Kalideres menyusut.
Laporan Wartawan Warta Kota, Banu Adikara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibuka kembalinya Terminal Grogol yang akan difungsikan sebagai terminal bantuan untuk pemudik Lebaran, ditengarai bisa menyedot sejumlah pemudik ke terminal di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat.
Kepala Terminal Grogol Dominggus Akyuwen, Sabtu (20/7/2013) mengatakan, sejak dibuka kembali untuk bus AKAP pada 24 April 2013, sedikitnya sudah ada 30 perusahaan otobus (PO) yang masuk ke sana.
"PO yang ada di sini akan melayani pemudik yang akan pulang ke daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Ada kemungkinan nanti ada juga yang melayani ke daerah Sumatera," kata Dominggus.
Dominggus menambahkan, Terminal Grogol juga akan dibuka selama 24 jam untuk bus AKAP, terhitung pada H-7 hingga H+7 Lebaran.
"Di hari biasa, jam untuk bus AKAP memang dibatasi, hanya pukul 14.00 sampai pukul 06.00. Karena frekuensi pemudik pasti banyak, makanya kami antisipasi 24 jam," tutur Dominggus.
Bakal menumpuknya pemudik di Terminal Grogol, disinyalir akan membuat pemudik di Terminal Kalideres menyusut.
Pemudik yang berdomisili di kawasan sekitar Grogol dan Tanjung Duren, kemungkinan besar akan mengarah ke sana. Itu diakui Kepala Terminal AKAP Kalideres Hengki Sitorus.
"Ada kemungkinan jumlah pemudik di Terminal Kalideres tahun ini menurun, karena tahun ini Terminal Grogol sudah dibuka lagi untuk terminal bantuan," papar Hengki di ruangannya.
Pada April 2011, Terminal Grogol ditutup untuk bus AKAP, karena kerap menimbulkan kemacetan di Jalan Kyai Tapa. Selama dua tahun, pemudik yang biasa naik dari Terminal Grogol, harus naik dari Terminal Kalideres, dan Terminal Rawabuaya, selaku terminal bantuan. (*)