Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaki Palsu, Bebaskan Imam yang "Terpenjara" Dua Tahun

Wajah Imam Tabrani (46) penuh konsentrasi setiap ia menapakkan kakinya di lantai untuk berjalan

Editor: Sanusi
zoom-in Kaki Palsu, Bebaskan Imam yang
Wartakotalive.com
Imam Tabrani (46), penerima kaki palsu gratis, setelah kaki kanannya diamputasi April 2013 akibat kecelakaan motor saat berlatih menggunakan kaki palsu, Sabtu (20/7/2013) 

Laporan wartawan Wartakotalive, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajah Imam Tabrani (46) penuh konsentrasi setiap ia menapakkan kakinya di lantai untuk berjalan. Pria dua anak itu lalu semringah setiap berhasil melangkah, walaupun hanya satu langkah kecil saja.

Sesekali badannya limbung. Jika sudah begitu, kedua tangannya sigap meraih dua pegangan besi di kanan dan kirinya. Imam pun berpegangan menopang tubuhnya.

Imam adalah korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Pondokgede, Jakarta Timur, pada Desember 2010 lalu.

Sebuah sepeda motor menabrak sepeda motor yang dikendarai Imam. Akibatnya kaki kanan Imam, mulai dari dengkul sampai betis remuk.

Sejak itu ia menjalani rawat jalan di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur. Setelah selama dua tahun lebih dirawat jalan, Imam mengaku lelah. Ia pun memutuskan dan meminta dokter mengamputasi kaki kanannya yang hancur. Amputasi pun dilakukan tim dokter awal April 2013.

Sejak itulah, Imam hanya memiliki satu kaki.
Imam mengaku dokter telah berupaya keras memulihkan tulang di kaki kanannya yang remuk.
Selama dua tahun, ia kerap bolak-balik ke rumah sakit dengan kaki kanan yang meradang.

Berita Rekomendasi

Walau pengobatan dan perawatan diberikan gratis dengan Jamkesda yang dimilikinya, akhirnya Imam mengaku benar-benar lelah.

"Mulai dari pasang pen di dalam, pen luar, semua sudah dilakukan. Dokter meminta bersabar. Namun 2 tahun lebih, saya rasa cukup. Saya ikhlas dan mau cepat sembuh," kata Imam saat dijumpai Warta Kota, Sabtu (20/7/2013) pagi di Yayasan Peduli Tuna Daksa di Jalan Sunter Niaga IV, Sunter, Jakarta Utara.

Melalui Yayasan Peduli Tuna Daksa yang bekerja sama dengan PT AJ Sequis Life, sebuah perusahaan asuransi, Imam mendapatkan kaki palsu gratis.

Untuk mahir menggunakan kaki palsu di kaki kanannya yang teramputasi sampai ke paha, Imam harus berlatih setidaknya selama tiga bulan. Jika sudah mahir, Imam akan bisa berjalan kembali seperti orang biasa.

"Yang terpenting saya mau bekerja lagi. Selama dua tahun ini saya terpenjara dan tidak bisa menafkahi keluarga. Kini saya berharap bisa beraktivitas lagi," kata Imam dengan wajah berseri.

Imam mengaku selama dua tahun tidak dapat menjalani pekerjaannya. Setiap harinya Imam bekerja serabutan mulai dari kuli menguruk tanah, tukang sablon serta percetakan, hingga membantu desain taman.

"Teman-teman mau ajak saya kerja, tapi kondisi saya tidak memungkinkan. Setelah ini dan ada kaki palsu, teman-teman sudah menjanjikan akan mengajak saya kerja lagi," ujar Imam sambil tersenyum.

Halaman
12
Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas