TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri almarhum Aiptu Dwiyatno, Warsih mengetahui kabar meninggalnya sang suami pada pukul 05.00 WIB. Ketika itu ia mengetahui lewat saudaranya yang memberitahu melalui telepon.

"Saya taunya bapak meninggal jam 5 subuh (pukul 05.00 WIB). Saya ditelepon oleh saudara," kata Warsih usai Pemakaman di Jalan Alam Segar Raya No 26 RT 001 RW 08, Pamulang Barat, Provinsi Banten, Rabu (7/8/2013).

Warsih menuturkan, setelah mendapat kabar tersebut dirinya terkejut bukan kepalang. Pasalnya, ia tidak memiliki firasat apapun kalau sang suami akan menghadap sang pencipta untuk selamanya.

Setelah menerima kabar sang suami telah meninggal, Warsih pun dijemput oleh petugas kepolisian untuk menuju RS Sari Asih. Ia beserta anak pun bergegas menuju rumah sakit tersebut.

"Saya dijemput polisi untuk ke RS Sari Asih," ujarnya.

Warsih menceritakan, sebelum meninggal dirinya tidak berkomunikasi banyak dengan sang suami. Pasalnya Aiptu Dwiyatno saat itu pulang ke rumah telah larut malam sekitar pukul 24.00 WIB.

Setelah sampai rumah almarhum berpesan untuk dibangunkan dari tidur pada pukul 03.00 WIB untuk kembali bertugas. Warsih pun tidak banyak komentar dan menuruti apa yang suaminya perintahkan.

"Saya bangunkan bapak pada pukul 03.00 WIB, pada saat itu bapak emang agak susah dibangunkan karena alasan masih ngantuk," ucapnya.

"Setelah bangun saya sempat bikinkan kopi, ternyata itu terakhir kalinya saya buatkan kopi untuk almarhum," katanya.