Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penembakan Rumah Perwira Polisi Diduga Pakai Air Soft Gun

Diduga senjatanya jenis air softgun. Pelaku menembak dari pinggir jalan atau dari luar pintu gerbang rumah

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Penembakan Rumah Perwira Polisi Diduga Pakai Air Soft Gun
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan rumah anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Tulam di Perumahan Banjar Wijaya Blok B 49/ 6 RT 02/07 Cluster Yunani Kelurahan, Cipete Pinang, Kota Tangerang, diduga menggunakan senjata api jenis air softgun.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan dari hasil olah TKP, sementara ini tidak ditemukan proyektil atau selongsong peluru. Karenanya, pihaknya menduga pelaku menggunakan senjata jenis air softgun dan menembak dari jarak sedang.

"Diduga senjatanya jenis air softgun. Pelaku menembak dari pinggir jalan atau dari luar pintu gerbang rumah," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/8/2013).

Rikwanto menjelaskan diduga penembakan terhadap rumah anggota polisi ini adalah bagian dari bentuk teror terhadap anggota kepolisian. Sebelumnya dalam dua peristiwa, dua anggota polisi ditembak langsung dari jarak dekat. Satu orang diantaranya meninggal dunia yakni Aiptu Dwiyatno.

Rikwanto menjelaskan aksi teror penembakan rumah anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Tulam di Perumahan Banjar Wijaya Blok B 49/ 6 RT 02/07 Cluster Yunani Kelurahan, Cipete Pinang, Kota Tangerang, tersebut terjadi Selasa (13/8) sekitar pukul 06.15 WIB.

"Sekitar pukul 06.00 saat anggota tersebut baru saja berangkat dinas," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/8/2013).

Setelah keluar dari rumahnya, lanjut Rikwanto, sang istri langsung mengunci pintu gerbang. "Sekitar 15 menit kemudian tiba-tiba si istri mendengar suara tembakan," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Disaat bersamaan, kata Rikwanto, sang istri mendapati kaca pintu rumahnya pecah.

"Kaca pintu rumah korban terdiri dari dua lapis dengan ketebalan 2 mm. Lapisan pertama kaca pecah sementara lapisan kedua kaca tidak pecah," kata Rikwanto. Saat ini, kata Rikwanto, petugas masih menyelidiki kasus tersebut. (bum)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas