Pemandangan tidak sedap lainnya, adanya coretan-coretan dari orang yang tidak bertanggung jawab di beberapa dinding bagian dalam bus, termasuk pada papan petunjuk 'Ruang Khusus Wanita' persembahan Kompas dan Warta Kota, yang penuh dengan coretan dari penumpang usil.

Sopir bus ini, ketika dimintai keterangan mengakui bahwa bus tersebut memang sudah berusia uzur.
"Transmisinya agak kadang masalah, kasar," kata sopir yang enggan namanya diwartakan itu.

Ia pun sangat mendukung jika ada peremajaan armada bus Trans Jakarta yang sudah kurang layak ini.

"Kalau ada peremajaan ya pasti senang. Kontrak busnya kan 7 tahun. Ini sudah hampir 7 tahun. Ya semoga saja nanti ada peremajaan," imbuhnya.

Ketika dimintai komentar, seorang penumpang bernama Adi (32) bahkan memberikan kalimat yang satir atas keadaan itu. Dia menyebut, banyak armada Trans Jakarta berasa Metromini.

"Jadi kan nggak jauh beda antara naik metromini dan Trans Jakarta. Sama-sama berisik. Sama-sama keropos. Sama-sama berdesak-desakan," katanya.

Adi berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperhatikan kondisi armada Trans Jakarta yang sudah tidak mampu memberikan kenyamanan kepada penumpang.

"Yang rusak sebaiknya segera diganti yang baru. Biar masyarakat nyaman," ujarnya.