Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ancaman Terhadap Polisi Naik Signifikan Sejak 2 Tahun Terakhir

Mabes Polri menilai, intensitas ancaman bagi anggota kepolisian mengalami peningkatan signifikan selama 2 tahun terakhir.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Ancaman Terhadap Polisi Naik Signifikan Sejak 2 Tahun Terakhir
Warta Kota/Alex Suban
Petugas Laboratorium Forensik Mabes Polri memeriksa lokasi penembakan terhadap dua anggota Polsek Pondok Aren di Jalan Graha Raya Bintaro, Pondok Aren, Tangerang, Banten, Sabtu (17/8/2013). Aipda Kus Hendratma tewas ditembak dua pelaku sementara Bripka Ahmad Maulana, tewas ditembak saat berusaha mengejar pelaku. (Warta Kota/alex suban) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri menilai, intensitas ancaman bagi anggota kepolisian yang tengah bertugas di lapangan, mengalami peningkatan signifikan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, eskalasi ancaman itu semakin tampak dengan sejumlah kasus penembakan polisi dalam jangka waktu berdekatan.

"Dengan adanya peristiwa penembakan terhadap anggota kami, tentu diwajibkan pada para jajaran senantiasa waspada. Karena kasus itu bukan terjadi tahun ini saja, tapi juga tahun 2012. Peristiwa-peristiwa itu, bagian tak terpisahkan dan perlu dicermati," tutur Boy, Minggu (18/8/2013) di Mabes Polri.

Selain waspada, Boy juga meminta petugas kepolisian harus siap menerima tantangan dan segala risiko yang mungkin terjadi di lapangan.

"Ada dinamika tantangan bagi kami. Tapi, dalam kondisi apapun, anggota harus eksis di lapangan. Eskalasi ancaman terhadap anggota memang ada peningkatan," tandasnya.

Kasus Penyerangan Anggota Polri

Berita Rekomendasi

1. Mapolsek Hamparan Perak diserang pada Rabu 22 September 2010, dini hari. Penyerangan dilakukan oleh kelompok teroris menggunakan senjata api. Akibat kejadian, tiga polisi tewas diterjang peluru yang dilepaskan oleh kawanan teroris.

2. Terjadi serangan bom bunuh diri di Mapolres Cirebon, Jawa Barat, Jumat 15 April 2011. Pelakunya adalah Muhammad Syarif Astana Gharif. Pelaku meledakkan bom di Masjid Adzikra yang berada di dalam Kompleks Mapolres Cirebon.

Bom diledakkan saat Salat Jumat akan dimulai. Syarif tewas mengenaskan dengan isi perut terburai. Sementara sejumlah orang yang ikut Salat Jumat di dalam masjid itu terluka.

3.Serangan di Pos pengamanan Lebaran, Gemblengan, Solo Jumat 17 Agustus 2012. Pos Pam ditembaki oleh orang tak dikenal. Akibatnya, 2 polisi mengalami luka tembak.

4. Serangan di Pos pengamanan  Gladak, Solo, 18 Agustus 2012. Pos Polisi Gladak dilempari granat oleh orang tak dikenal.

5. Serangan di Pos Polisi Singosaren, Solo, Jawa Tengah. Bripka Dwi Data Subekti yang sedang bertugas tewas tertembak. Densus 88 pun berhasil menembak mati 2 terduga teroris yang diduga melakukan rentetan serangan pos polisi di Solo.

6. Serangan di Pos Polisi Tasikmalaya, Senin 13 Mei 2013. Pos polisi dilempar bom rakitan. Satu polisi terluka. Sementara, 1 teroris ditembak mati dan 1 lainnya ditangkap.

7. Penembakan dua anggota Polsek Pondok Aren, Aiptu Kus Hendratno dan Bripka Amhad Maulana, Jumat (16/8/2013). Keduanya tewas dengan luka tembak.

8. Penembakan Aiptu Patah, kejadian sekitar pukul 04.30 WIB, Sabtu (27/7/2013) di Jalan Cirendeu Raya. Beruntung, Aiptu Patah bisa terselamatkan.

9. Aiptu Dwiyatna anggota Babinkamtibmas Polsek Cilandak, tewas ditembak di Jalan Otista Raya tidak jauh dari Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Rabu (7/8/2013) sekitar pukul 04.30 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas