Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Bentuk Tim Khusus Pencarian Artefak Museum Nasional

Menurut Joko, pihak kepolisian sedang mengulas keterangan dari kesaksian dari 37 orang saksi

zoom-in Polisi Bentuk Tim Khusus Pencarian Artefak Museum Nasional
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Garis polisi terpasang di pintu masuk Ruang Khasanah, Museum Nasional, Jakarta Pusat, yang menjadi tempat penyimpanan empat artefak emas yang hilang, Kamis (12/9/2013). Artefak dari zaman Mataram Kuno yaitu lempengan naga mendekam, lempengan Harihara, lempengan bulan sabit, dan wadah bertutup, diketahui hilang dari tempat penyimpanannya di Ruang Khasanah museum tersebut pada Rabu, 11 September pagi. KOMPAS/WISNU WIDIANTORO 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian Polres Jakarta Pusat akan membuat tim khusus untuk mengungkap hilangnya empat artefak yang berlapis lempengan emas temuan abad 10 dan 11 Masehi yang ditinggalkan oleh Kerajaan Mataram Kuno dan disimpan di lemari 1 A Ruang Khasanah Gedung A Museum Nasional Republik Indonesia (RI) ditemukan hilang, Rabu (11/9/2013) lalu sekitar pukul 09.00 WIB.

"Ya nanti akan dibuat tim khusus untuk mengungkap kasus hilangnya empat artefak di Museum Nasional. Tapi itu di Polres Jakarta Pusat," kata Kanit Reskrim Polsek Gambir, Kompol Joko Waluyo saat dihubungi wartawan di Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2013).

Menurut Joko, pihak kepolisian sedang mengulas keterangan dari kesaksian dari 37 orang saksi. Pasalnya, pihak kepolisian belum dapat memastikan bahwa hilangnya empat artefak berlempeng emas itu ada indikasi dari orang dalam atau pihak Museum Nasional.

"Belum ada hasil, kami akan mengulas dan akan mengevaluasi pada hari Senin (16/9/2013) besok," kata Joko.

Sementara itu, Kasat Reskrim Jakarta Pusat, Tatan Dirsan menjelaskan bahwa dari 37 saksi yang telah diperiksa polisi masih mengalami sedikit kendala karena dari keterangan pegawai museum atau keterangan ahli arkeolog yang telah diambil keterangannya sejak Rabu lalu (11/9) tidak menunjukan ke arah seseorang yang dicurigai sebagai pelaku.

"Kami belum bisa mengidentifikasi siapa pelakunya. Apakah itu orang dalam atau tidak. Karena masih dalam penyelidikan," kata Tatan.

BERITA TERKAIT

Kemudian Tatan menjelaskan bahwa Kepala Museum, Intan Mardiana sudah dimintai keterangan terkait hilangnya 4 artefak berlapis lempengan emas itu. Menurutnya, dalam keterangan Intan, bahwa belum dapat disimpulkan siapa pelaku.

"Ya kalau Kepala Museum Nasional sudah diperiksa. Tapi hanya normatif, yaitu berapa banyak pegawai, petugas security. Jadi kami belum bisa mengidentifikasi siapa pelaku pencuri 4 artefak yang hilang itu," katanya.

Sedangkan terkait pemeriksaan sidik jari yang dilakukan kepada para pegawai Museum Nasional, menurut Tatan kini sudah ditangani oleh Mabes Polri. Pihak kepolisian Polres Jakarta Pusat akan mengevaluasi hilangnya 4 artefak yang hilang di Museum Nasional.

"Nanti Senin kita evaluasi. Saat ini belum ada pihak museum yang dijadikan saksi lagi dalam kasus ini," ujarnya.

Sedangkan, kondisi Museum Nasional RI terlihat sepi pengunjung. Hal ini dikarenakan gedung lama Museum Nasional sedang ditutup. Hal ini dilakukan agar proses penyelidikan bisa lebih mudah. Sementara untuk gedung lama Museum Nasional, masih tetap terbuka untuk umum.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas