Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mertua Kerap Menangis Selama Zamani Disekap

Muti dan Samuji, sejak dulu memang kepengin menjejakkan kaki di ibu kota, meski sekali seumur hidup.

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Mertua Kerap Menangis Selama Zamani Disekap
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Korban penyekapan, Ahmad Zamani (tengah) menggendong putranya, Aziz saat melepas rindu dengan istrinya, Siti Prihatin (kanan), di Mapolsek Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (19/9/2013). Ahmad bersama Sunan Ali Arifin dibebaskan oleh anggota Kepolisian pada 17 September 2013 lalu, setelah disekap oleh sekelompok orang karena terlibat masalah utang piutang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman   

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muti dan Samuji, sejak dulu memang kepengin menjejakkan kaki di ibu kota, meski sekali  seumur hidup. Tapi, siapa sangka idamannya itu kesampaian dengan cara tak enak: menjemput menantunya yang disekap.

KEHIDUPAN sepasang suami istri itu yang tenang di Lampung, mendadak terusik dengan satu dering telepon dari anaknya, Siti Suprihatin, Jumat (13/9/2013) siang pekan lalu.

Sembari menangis, sang anak yang ada di Cilacap itu menceritakan Ahmad Zamani, suaminya pergi tanpa kabar dan tak kunjung pulang.  "Anak saya menelepon sambil menangis habis menjemput putranya dari TK," tutur Samuji, Kamis (19/9/2013) malam.

Samuji paham benar dengan kebiasaan menantunya tersebut. Zamani, sepengetahuannya, tak pernah pergi tanpa pamit kepada istri. "Dia juga tak pernah pergi tanpa membawa telepon seluler," tukasnya.

Tak berdaya, Muti dan Samuji hanya bisa meminta Siti untuk bersabar. Tapi kepergian tak lazim Zamzani, ternyata terus membuat perempuan berkerudung itu kalap. Setiap kali menelepon Samuji, Siti selalu menangis.

Alhasil, wabah kekhawatirkan atas nasib Zamani ikut merebak dan dirasakan Muti dan Samuji yang berada di Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

Berita Rekomendasi

Sejak Jumat siang itu, tak sedikitpun kabar yang menenangkan tentang Zamani didengar mereka.  Sampai akhirnya, Selasa (17/9/2013) bakda Magrib, mereka melihat siaran televisi mengenai berita hangat nan heboh di ibu kota: dua orang warga disekap di sebuah ruko bilangan Hayam Wuruk, Jakarta Barat.

"Karena tak keruan, saya dan istri di rumah tidak bisa tidur. Kebetulan ada siaran langsung penyekapan di televisi. Saya mendengar salah satu korbannya orang Cilacap. Sewaktu diperhatikan, ternyata menantu saya. Saya langsung mengeluarkan air mata," kata Samuji.

Kabar penyekapan Zamani itu, semakin dikuatkan oleh telepon yang masuakarta. Penelepon adalah Antoni Grivod, teman sepermainan Zamani kala bujangan.

"Malam itu, saya langsung telepon saja keluarga di Lampung. Mereka langsung ke Jakarta," ujar Antoni yang tinggal di Jakarta.

Samuji merasa bersyukur, siaran langsung televisi Selasa malam itu, dan aksi cepat pihak kepolisian, memberi kelegaan kepada keluarga karena Zamani ditemukan selamat. "Selama hilang saya hanya bisa berdoa," ungkapnya lagi.

Kekinian, setelah keluarga dipertemukan dengan Zamani oleh pihak Polsek Tamansari, Samuji hanya bisa bersyukur. "Ini kali pertama saya ke Jakarta. Anak dan menantu saya yang biasanya ke Lampung," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas