Awalnya Adik Kandung Holly Yakin Mengenali Mr X
Kasus tewasnya Holly Angela Hayu Winanti (37) dan Mr X yang teridentifikasi sebagai El Riski Yudhistira masih menjadi misteri.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus tewasnya Holly Angela Hayu Winanti (37) dan Mr X yang teridentifikasi sebagai El Riski Yudhistira di Apartemen Kalibata City, masih menjadi misteri.
Holly sempat ditemukan dalam kondisi kritis dan bersimbah darah, dengan tubuh penuh luka pukulan benda tumpul di kamar apartemennya di lantai 9.
Di saat bersamaan seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di lantai dasar apartemen tepat dibawah kamar Holly.
Polisi menduga pria tanpa identitas ini pelaku penganiayaan terhadap Holly sebelum akhirnya ia bunuh diri dengan melompat dari lantai 9 dimana kamar Holly berada.
Belakangan, pria tanpa identitas ini dikenali oleh keluarganya sebagai El Riski Yudhistira warga Kotabumi, Lampung.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, menjelaskan awalnya titik terang kasus ini diharapkan datang dari keterangan adik kandung Holly, yakni Prabu.
"Adik kandung Holly ini, tadinya merasa yakin akan mengenali Mr X dan tahu keterkaitannya dengan Holly," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (8/10/2013).
Karenanya, kata Rikwanto, polisi bergerak cepat dengan terbang ke Semarang, Jawa Tengah yakni kediaman Prabu untuk mendapat keterangan dari Prabu, pada Jumat (4/10/2013).
"Penyidik gabungan dari Polres Jakarta Selatan dan Polsek Pancoran terbang ke Semarang untuk memeriksa adik kandung Holly," kata Rikwanto.
Namun setelah ditunjukkan sejumlah foto-foto Mr X yang dibawa polisi, Prabu ternyata sama sekali tidak mengenalinya.
"Ternyata dia (adik kandung Holly-Red) tidak mengenali. Dan setelah Mr X teridntifikasi sebagai Riski Yudhistira, ia memang tidak mengenalnya," kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, saat ini pihaknya masih mencari keterkaitan antara El Riski dan Holly.
"Kami dalami hubungan antara El Riski dengan Holly dan alasan kehadiran El Riski di kamar apartemen Holly. Kehadirannya di sana tujuannya apa, belum terjawab. Karenanya masih perlu penyidikan lebih lanjut," kata Rikwanto. (bum)