Parkir Sembarangan, Sopir Truk Sudah Siapkan Pentil Cadangan
Banyak cara yang dilakukan sopir truk trailer ketika pentil bannya dicabut oleh petugas lantaran parkir sembarangan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Wartakotalive, Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak cara yang dilakukan sopir truk trailer ketika pentil bannya dicabut oleh petugas lantaran parkir sembarangan.
Selain mengganti ban yang gembos, mereka juga sudah menyiapkan pentil cadangan serta kunci pemasang pentil.
M
enariknya, untuk mengisi angin di ban yang gembos itu, mereka memanfaatkan kompresor yang ada di truk.
Berbekal selang kompresor, mereka mencolokkan selang itu dari kompresor ke ban yang pentilnya dicabut.
Deru mesin truk berjenis diesel itu pun pecah di lokasi, sebab tekanan angin di kompresor akan tinggi apabila mesin kendaraan digeber.
Seperti yang dilakukan Ridwan (28), sopir truk trailer, yang ditemui Warta Kota, Selasa (22/10) petang di kawasan Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta Utara.
Saat itu, pria asal Pandeglang, Banten, Jawa Barat, sedang sibuk mengisi angin ban depan sebelah kanannya melalui kompresor truk.
"Selang ini memang sudah saya siapkan sejak beberapa minggu lalu atau semenjak maraknya pengambilan pentil ban truk," kata Ridwan.
Ridwan mengatakan, hampir setiap minggu pentil ban truknya diambil oleh petugas. Kendati demikian, ia tak jera dan sudah menyiapkan pentil cadangan, kunci pembuka pentil dan selang kompresor untuk mengantisipasi pentilnya dicabut.
Pria yang sudah menjadi sopir truk sejak 2005 ini menuturkan, ia membeli pentil bekas itu di tukang tambal ban dekat pelabuhan.
"Beli cuma Rp 10.000 untuk 10 pentil dan kunci pembuka pentil saya beli juga Rp 10.000," ujar Ridwan.
Ridwan mengklaim, cara yang ia lakoni itu adalah ide pertamanya. Sebab, para sopir truk yang lain mencontohkan cara itu dari ide Ridwan.
"Dari teman-teman di sini mereka nggak ada yang tahu cara mengantisipasinya bagaimana kalau pentil bannya diambil petugas. Ini saja saya tak sengaja menemukan cara ini," ucap Ridwan.
Meski demikian, Ridwan mengakui bahwa ia memang salah memarkirkan kendaraan itu di pinggir jalan. Sebab, katanya, tak ada lahan parkir lagi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Mau parkir di luar nggak ada lahan, mau balik ke gudang juga nanggung. Jadi markir sebentar di sini, eh malah diambil pentilnya oleh petugas," katanya.