Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aturan Denda Rp 1 Juta Bagi Penerobos Jalur TransJakarta Tak Perlu Sosialisasi

teknis aturan denda bagi para penerobos jalur busway akan dilakukan lewat cara memberikan denda berbesaran terbesar di surat Tilang

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Aturan Denda Rp 1 Juta Bagi Penerobos Jalur TransJakarta Tak Perlu Sosialisasi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sebuah Metromini nekat menerobos jalur busway TransJakarta di Kawasan Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2013). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengusulkan, bagi pengendara yang menerobos jalur busway akan didenda Rp 1 juta untuk pengendara mobil dan Rp 500.000 untuk pengendara motor. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerapan secara teknis aturan denda bagi para penerobos jalur TransJakarta akan dilakukan lewat cara memberikan denda berbesaran terbesar di surat bukti pelanggaran (Tilang).

"Penulisan tilangnya yakni dengan denda tertinggi atau sanksi terberat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto.

Menurut Rikwanto, untuk menerapkan denda maksimal ini, sosialisasi tidak diperlukan karena masyarakat sudah mengetahui kalau jalur bus Transjakarta terlarang bagi kendaraan lain selain bus Transjakarta.

Selain itu, katanya, sesuai ketentuan hukum besaran nilai denda maksimal sudah termaktub dalam UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yakni di Pasal 287 ayat 1 dan 2, dimana disebutkan bahwa besaran denda maksimal pelanggar lalu lintas adalah Rp 1 juta untuk kendaraan roda empat dan Rp 500 ribu untuk kendaraan roda dua.

Karenanya, penerapan denda maksimal sudah sangat ideal dilakukan untuk menimbulkan efek jera bagi pengendara yang kerap menerobos jalur bus Transjakarta.
Rikwanto menuturkan, rambu larangan untuk memuluskan penerapan ini sudah terpasang sejak jalur khusus bus Transjakarta ada.

Karenanya, pihaknya berharap penerapan denda maksimal dilakukan secepatnya, karena semua unsurnya sudah mendukung dan sudah sangat dibutuhkan untuk membuat jalur bus Transjakarta steril.

Berita Rekomendasi

"Sebab rambu sudah ada dan di undang-undang juga sudah disebutkan," kata Rikwanto.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas