Ki Kusumo: Sudah Tradisi Libatkan Dukun Politik
Wacana Dukun Politik menjelang Pemilu 2014 kembali menggeliat
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana 'Dukun Politik' menjelang Pemilu 2014 kembali menggeliat. Menurut Ki Kusumo, dunia spiritual dan politik seperti mata pisau yang tak dapat dipisahkan.
"Mereka boleh ngomong apapun, tapi faktanya begitu masuk area politik, orang akan melakukan pendekatan secara spiritual. Ngga usah bicara presiden atau gubernur. Pilihan Kepala Desa atau pindah rumah aja pakai perhitungan spiritual,” ungkap Ki Kusumo saat dihubungi Rabu (20/11/2013).
Paranormal ternama ini menambahkan, kebiasaan politisi mendatangi dukun politik sudah menjadi tradisi di negeri ini.
"Kalau dulu lebih sportif. Seorang raja pakai kekuatan spiritual, punya keris, kemana-mana ditenteng. Bahkan semua orang tahu tokoh spiritual istana itu siapa,” lanjut Ki Kusumo.
Namun sekarang orang munafik atau malu jika menggunakan kekuatan spiritual.
“Ibaratnya seperti dangdut. Dibilang kampungan, tapi justru dicintai banyak orang. Di depan publik ngakunya suka jazz, suka musik latin, tapi di rumah tutup pintu dengerin dangdut,” tambah Ki Kusumo.
Ki Kusumo menegaskan, orang menggunakan kekuatan spiritual itu sah-sah saja. Tak menyalahi hukum atau aturan politik. Malah spiritual menjadi bagian dari budaya kearifan lokal yang harus dijaga.
“Dari dulu sampai sekarang, polisi atau tentara sebelum berangkat perang minta pegangan spiritual untuk keselamatan. Sopir bis dan penagih hutang pun pakai," jelas Ki Kusumo..
Di tempat prakteknya di kawasan Jatiasih Bekasi, Jawa Barat, Ki Kusumo juga kebanjiran pasien politisi. “Mendekati Pemilu 2014 meningkat. Tiap hari 50-70 orang minta bantuan saya,” tutur Ki Kusumo.
Banyaknya politisi yang menyambanginya, barangkali lantaran pria yang juga Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) ini belum pernah gagal memenuhi permintaan pasiennya.